REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat memilih tak sejalan dengan negara-negara besar di Eropa yang mengakui negara Palestina. Presiden AS Donald Trump saat pidato di Sidang Umum PBB menyatakan mengakui negara Palestina sama saja memberikan hadiah buat Hamas
"ini akan menjadi hadiah atas kekejaman Hamas. Alih-alih menyerah pada tuntutan tebusan Hamas, Trump mengatakan bahwa mereka yang menginginkan perdamaian harus bersatu dalam satu pesan membebaskan para sandera sekarang juga," ujar Trump, Selasa (23/9/2025).
Presiden dari Partai Republik ini mengemukakan fakta bahwa beberapa negara adidaya dalam beberapa hari terakhir telah mengakui negara Palestina, dan ia tidak sejalan dengan hal tersebut.
Meski demikian, Trump mengatakan bahwa ia terlibat dalam upaya mencapai gencatan senjata di Gaza. Ia menekankan pihak-pihak yang bernegosiasi harus mewujudkannya.
Sebelumnya negara-negara besar Eropa seperi Prancis dan Inggris telah mengakui Negara Palestina. Perdana Menteri Keir Starmer, Ahad (21/9/2025) mengumumkan bahwa Inggris kini secara resmi mengakui negara Palestina.
"Hari ini, untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian dan solusi dua negara, saya menyatakan dengan jelas - sebagai perdana menteri negara besar ini - bahwa Inggris secara resmi mengakui negara Palestina," ujarnya dalam sebuah pernyataan video.
View this post on Instagram