REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Karya Citra Nusantara (KCN) menyatakan siap untuk memberikan kompensasi kepada para nelayan yang terdampak dari keberadaan tanggul beton di perairan Cilincing, Jakarta Utara. Meski begitu, kompensasi yang bakal diberikan masih belum diketahui.
Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi mengatakan, keberadaan tanggul beton itu berfungsi sebagai bagian dari pengembangan terminal umum Pelabuhan Marunda. Ditargetkan, pembangunan terminal umum Pelabuhan Marunda pier 3 itu bakal rampung pada 2027.
"Kami sedang mencari cara bagaimana kompensasi untuk jangka pendek sampai 2027," kata dia saat konferensi pers di kawasan PT KCN, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (12/9/2025).
Ia menyebutkan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Provinsi Jakarta untuk membuat skema yang tepat dalam pemberian kompensasi itu. Pasalnya, para nelayan yang ada di kawasan itu bukan seluruhnya warga Jakarta.
Widodo menyebutkan, berdasarkan data sementara, saat ini terdapat 700 nelayan dengan 1.100 kapal di kawasan Cilincing. Namun, ia harus berkoordinasi dengan Dinas KPKP untuk memastikan data yang sebenarnya.
"Nah itu yang sedang diformulakan, tapi kalau saya berharapnya bukan uang, tapi bisa memberdayakan, menambah pendapatan," kata dia.
Widodo menambahkan, selama ini pihaknya juga telah rutin memberikan beasiswa kepada keluarga nelayan di kawasan Cilincing untuk bisa kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Namun, beasiswa itu hanya diberikan kepada mereka yang berprestasi.
Tak hanya itu, Widodo mengeklaim, pihaknya rutin menyalurkan CSR untuk bidang kesehatan. "Saya selalu bantu dengan RS Koja atau Cilincing. Termasuk kami bangun juga rumah autis, melalui cagar budaya dan segala macam," kata dia.
Ia menambahkan, PT KCN juga melakukan kerja sama dengan pihak kecamatan untuk membuat balai pelatihan. Balai pelatihan itu diharapkan bisa menjadi tempat untuk menyalurkan masyarakat yang ingin bekerja di pelabuhan.
"Nah, jadi sebetulnya ini tanggung jawab bersama. Kalau kami swasta sendiri, tanpa diinisiasi, dan tadi konsepnya sama mungkin agak sulit berjalan, akan tertatih-tatih," ujar Widodo.