Jumat 12 Sep 2025 17:34 WIB

Israel Bunuh 42 Warga Gaza Sepanjang Jumat

Sebanyak tujuh orang meninggal kelaparan dalam 24 jam.

Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Gaza utara membawa barang-barang mereka di sepanjang jalan pantai menuju Gaza selatan, Kamis, 11 September 2025, setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi dari Kota Gaza.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Gaza utara membawa barang-barang mereka di sepanjang jalan pantai menuju Gaza selatan, Kamis, 11 September 2025, setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi dari Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Sumber di rumah sakit Gaza melaporkan bahwa 42 orang syahid akibat serangan Israel sejak Jumat fajar, termasuk 33 orang di Kota Gaza dan Jalur Gaza utara. Sementara itu, krisis kelaparan dan kehancuran di Jalur Gaza, khususnya di Kota Gaza, terus meningkat.

Sumber di Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza menyebutkan, sejumlah korban syahid hari ini gugur dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kawasan Al-Tawam, sebelah utara Kota Gaza.

Baca Juga

Koresponden Aljazirah melaporkan bahwa serangan udara Israel menghancurkan sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza. Secara rinci, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan empat warga Palestina syahid dalam pemboman Israel di lingkungan Zeitoun, tenggara Kota Gaza.

Kompleks Medis Nasser juga mengonfirmasi kematian tiga orang dalam serangan udara Israel di lingkungan Al-Katiba, utara Khan Yunis. Sumber ambulans dan darurat mengatakan empat orang syahid dalam pemboman Israel terhadap Sheikh Radwan

Di Gaza tengah, sumber di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa melaporkan kematian seorang anak, Amna Ma'rouf, dari Deir al-Balah di Gaza tengah, akibat kekurangan gizi.

photo
Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Gaza utara membawa barang-barang mereka di sepanjang jalan pantai menuju Gaza selatan, Kamis, 11 September 2025, setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi dari Kota Gaza. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

Sebelumnya, sumber di unit gawat darurat Rumah Sakit Al-Shifa melaporkan bahwa seorang warga Palestina tewas dan lainnya, termasuk seorang pemuda cacat, terluka ketika pesawat tempur Israel menargetkan rumah-rumah di kamp pengungsi Ard Al-Shanti dan Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza.

Koresponden Aljazirah juga melaporkan bahwa tiga warga Palestina tewas dan lainnya, termasuk anak-anak, terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan tenda pengungsi di dekat Pasar Firas di Kota Gaza. Sumber melaporkan, 53 warga Palestina syahid oleh pasukan Israel kemarin, Kamis, termasuk 39 orang di Kota Gaza.

Tragedi kelaparan terus memburuk di Gaza, dengan Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan kematian tujuh orang, termasuk seorang anak, akibat kelaparan dan kekurangan gizi dalam satu hari. Dengan demikian, total kematian akibat malnutrisi menjadi 411 orang, termasuk 142 anak-anak.

Beberapa hari yang lalu, Israel memulai kampanye pembongkaran bertahap bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi di Kota Gaza, sehingga meningkatkan jumlah keluarga yang mengungsi dan memaksa mereka berada dalam kondisi pengungsian yang sulit.

Pesawat tempur Israel menghancurkan gedung Al-Ruya di sebelah barat Kota Gaza pada Ahad, 7 September 2025.

Kampanye Israel telah meningkat sejak Rabu, dengan tentara menargetkan puluhan rumah di seluruh Gaza dalam upaya untuk mendorong warga Palestina menuju apa yang mereka sebut “zona kemanusiaan,” yang mereka klaim aman. Eskalasi ini disertai dengan peringatan langsung dan berulang-ulang Israel untuk mengevakuasi Kota Gaza.

Pada tanggal 3 September, tentara Israel melancarkan serangan yang dijuluki "Gideon 2", menduduki seluruh Jalur Gaza bagian utara. Operasi ini memicu kritik dan protes di Israel karena mengkhawatirkan nyawa para tahanan dan tentara.

Dengan dukungan Amerika, Israel melakukan genosida di Gaza, termasuk pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pemindahan paksa, mengabaikan semua seruan dan perintah internasional dari Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement