REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis, berhasil melaksanakan program Pendampingan Digitalisasi Sekolah Berbasis Artificial Intelligence di SMPIT Ajimutu Global Insani, Tambun Utara, Bekasi.
Program ini merupakan bagian dari Program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai DPPM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan di sekolah tersebut melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI). Ir Andi Saryoko, Ketua Pelaksana PKM UNM, menekankan pentingnya adaptasi teknologi di era digital.
“AI bukan lagi masa depan, melainkan kebutuhan saat ini. Melalui pendampingan ini, kami berharap bisa membekali pendidik dengan tools dan pengetahuan untuk memanfaatkan AI secara maksimal, sehingga proses belajar mengajar lebih interaktif dan efektif,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima, Jumat (12/9/2025).
Pada kesempatan ini, Rizal Lubis, Kepala Sekolah SMPIT Ajimutu Global Insani, menyambut baik inisiatif dan kolaborasi dengan UNM. Ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Workshop seperti ini sangat kami butuhkan untuk membuka wawasan dan mempersiapkan guru-guru kami dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Kami yakin, ilmu yang diberikan hari ini memberikan dampak positif signifikan bagi sekolah,” katanya.
Pendampingan yang berlangsung Senin pagi itu terdiri atas dua sesi. Sesi pertama memaparkan materi mengenai “Digitalisasi Sekolah Berbasis Artificial Intelligence” yang disampaikan Faruq Aziz.
Narasumber menjelaskan konsep dasar AI, penerapannya dalam berbagai aspek pendidikan, serta potensi dan tantangannya.
Sesi kedua berupa pelatihan praktis aplikasi Question Maker Application (QUMAA) berbasis AI yang dibawakan Muhammad Rizky Ardiansyah dan Ridho Ari Saputro. Peserta dilatih menggunakan QUMAA untuk membuat soal dan bahan evaluasi pembelajaran secara efisien.