Selasa 02 Sep 2025 14:06 WIB

Kronologi Polisi: Aksi Anarko Paksa Aparat Tembakkan Gas Air Mata, Asap Tertiup Angin ke Arah Unisba

Polisi membantah telah memasuki kampus Unisba, membawa senjata peluru karet.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Sejumlah massa membakar gerbang dan melempari Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar) saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (1/9/2025). Aksi berujung ricuh pada Senin malam.
Foto: Edi Yusuf
Sejumlah massa membakar gerbang dan melempari Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar) saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (1/9/2025). Aksi berujung ricuh pada Senin malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi membantah telah melakukan penembakan gas air mata ke kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Senin (1/9/2025) malam hingga dini hari. Mereka pun menegaskan tidak masuk ke area dalam kampus Unisba.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan petugas melakukan patroli gabungan rutin di lokasi yang diadukan oleh masyarakat demi menjaga keamanan, ketertiban masyarakat. Petugas menemukan tumpakan batu, kayu serta ban yang dibakar di Jalan Tamansari.

Baca Juga

"Pada saat yang sama, muncul sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga merupakan kelompok anarko. Mereka inilah awalnya yang menutup jalan dan membuat blokade di Tamansari sambil anarkis," ucap dia melalui keterangan resmi, Selasa (2/9/2025).

Ia menuturkan tim patroli gabungan TNI-Polri turun melakukan pengamanan. Namun, pihaknya menduga mereka secara khusus merancang skenario provokatif dengan tujuan memancing petugas agar mundur ke arah kampus Unisba sehingga seolah-olah aparat menyerang kampus.

"Kami tetap tenang dan tidak terpancing dengan skenario mereka. Kami lakukan penyisiran sepanjang jalan. Anarko melakukan provokasi dari dalam kampus Unisba, kelompok ini melempar bom molotov ke arah tim patroli, kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk mobil rantis Brimob," kata dia.

photo
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendatangi kampus Universitas Islam Bandung (Unisba). - (Dok Republika)

Pihaknya kemudian menembakkan gas air mata ke jalan raya. Akan tetapi asap tertiup angin hingga ke arah parkiran Unisba. Hal itu dijadikan bahan provokasi oleh kelompok anarko, untuk membenturkan mahasiswa dengan petugas.

"Mereka membuat framing di media sosial melalui akun-akun mereka bahwa petugas masuk ke kampus, membawa senjata peluru karet, dan menembakkan gas air mata. Semua itu adalah hoaks," kata dia.

Ia menegaskan di lapangan tidak ada satu pun petugas yang masuk ke area kampus, dan tidak ada petugas yang membawa senjata. Bahkan jarak petugas dengan kampus kurang lebih 200 meter dari kampus Unisba.

"Tidak ada tembakan flash bomb yang diarahkan ke kampus, semuanya diarahkan ke jalan raya, tempat kelompok berpakaian hitam berkumpul dan melakukan pembakaran serta menghadang jalan," kata dia.

Setelah kondisi Jalan Tamansari bisa kami kuasai, ia mengatakan situasi kembali aman dan kelompok berpakaian hitam tersebut melarikan diri. Petugas kemudian melanjutkan patroli ke titik-titik lain di Kota Bandung.

"Tuduhan bahwa aparat menyerang lebih dahulu adalah tidak benar. Justru kami melakukan patroli dialogis untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Barat," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement