REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Laskar Prabowo 08, Devi Taurisa, menyampaikan seruan kepada seluruh masyarakat di tengah situasi dan dinamika yang tengah terjadi di Tanah Air.
Devi mengingatkan agar semua pihak tidak terjebak dalam narasi sempit yang hanya berfokus pada potongan-potongan peristiwa, seperti aksi sejumlah anggota dewan yang tertangkap kamera berjoget, sementara persoalan lebih mendasar justru terabaikan.
“Mari kita melihat semuanya dengan kacamata lebih besar, bukan sekadar beberapa anggota dewan yang kebetulan tertangkap kamera karena berjoget. Kita berduka karena ada anak muda harapan bangsa, Affan Kurniawan, yang harus menjadi korban. Seyogyanya kita juga prihatin dengan nasib tujuh anggota Polri yang gagal dalam melaksanakan tugas. Semua adalah anak bangsa,” ujar Devi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (30/8/2025).
Seruan menahan diri dan jaga narasi sejuk
Pada kesempatan itu Devi mengajak masyarakat, khususnya anggota Laskar Prabowo 08, tidak terjebak dalam penyebaran narasi negatif di media sosial maupun grup percakapan. Ia menegaskan pentingnya menjaga ketenangan dan suasana kondusif di tengah masyarakat.
“Mari kita bahu membahu mendukung Bapak Prabowo Subianto. Kita dinginkan suasana dengan tidak meneruskan atau menambahkan narasi-narasi negatif dalam WhatsApp maupun media sosial,” ucap Devi.
Ia menambahkan,“Bersama kita doakan Bapak Prabowo Subianto memperoleh hikmat dari Tuhan agar mengambil langkah yang tepat dan bijaksana membawa bangsa Indonesia keluar dari carut-marut dan keserakahan ambisi pribadi-pribadi tertentu. Indonesia Emas adalah harapan kita semua.’’
Selain menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, Devi mengaku prihatin terhadap pihak-pihak yang terluka akibat aksi unjuk rasa.
Ia menegaskan pentingnya memberi kesempatan kepada aparat penegak hukum untuk memproses segala pelanggaran yang terjadi secara transparan, berintegritas, dan berkeadilan.
Di sisi lain, ia meminta semua pihak menahan diri serta tidak mempolitisasi peristiwa kemanusiaan yang terjadi, melainkan berfokus pada upaya menjaga kebebasan berpendapat dan hak-hak demokrasi yang dijamin konstitusi.
Di akhir pernyataannya, Devi Taurisa menekankan, dinamika yang tengah dihadapi bangsa ini hanya dapat diatasi dengan kesejukan, persatuan, dan semangat gotong royong.
Ia berharap seluruh komponen masyarakat bersatu mendukung langkah-langkah positif pemerintah, khususnya di bawah kepemimpinan presiden Prabowo Subianto, demi terwujudnya cita-cita Indonesia Emas.
Seperti diketahui, relawan yang dinakhodai Devi Taurisa telah terbentuk di 34 Provinsi dan 167 Kabupaten/Kota.
Di bawah kepemimpinannya, organisasi ini berkembang pesat dan bahkan telah disahkan sebagai badan hukum perkumpulan melalui Surat Keputusan Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU), Kementerian Hukum dan HAM, sejak 6 Februari 2025.