REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump gusar dengan terus bertambahnya negara yang berencana mengakui negara Palestina di Sidang Majelis Umum PBB pada September 2025. Setelah Prancis, Inggris, dan Kanada, kini Portugal menjadi negara keempat yang telah mengumumkan rencana tersebut.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengungkapkan, Trump tidak suka dan tidak setuju atas rencana beberapa negara, termasuk Inggris dan Prancis, yang hendak mengakui negara Palestina. "Beliau merasa hal itu menguntungkan Hamas di saat Hamas merupakan hambatan nyata bagi gencatan senjata dan pembebasan semua sandera," ucap Leavitt, dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (31/7/2025).
Ketika ditanya tentang laporan tentang negosiasi AS dengan Hamas berpotensi dihentikan, Leavitt menegaskan kembali sikap Trump. Dia mengatakan, cara tercepat untuk menghentikan pertempuran di Jalur Gaza adalah Hamas menyerah, membebaskan semua sandera, lalu mengakhiri konflik.
"Dan itulah yang ingin dilihat Presiden. Beliau telah menjelaskannya dengan sangat jelas," ujar Leavitt.
Dia mengungkapkan, Utusan Khusus Presiden AS, Steve Witkoff, akan mengunjungi Gaza, Palestina pada Jumat (1/8/2025) untuk memeriksa lokasi distribusi makanan. Witkoff bakal didampingi Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee.
"Besok, Utusan Khusus Witkoff dan Duta Besar Huckabee akan melakukan perjalanan ke Gaza untuk memeriksa lokasi distribusi saat ini dan memastikan rencana untuk mengirimkan lebih banyak makanan serta bertemu dengan warga Gaza setempat untuk mendengar langsung situasi mengerikan ini di lapangan," ucap Leavitt.
Menurut dia, Witkoff dan Huckabee telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis. Leavitt menyebut, pertemuan mereka sangat produktif.
"Utusan Khusus dan Duta Besar akan memberikan pengarahan kepada Presiden segera setelah kunjungan mereka untuk menyetujui rencana akhir distribusi makanan dan bantuan ke wilayah tersebut (Gaza)," kata Leavitt. Dia menambahkan, Gedung Putih akan memberikan rincian lebih lanjut setelah rencana itu disetujui dan diresmikan Trump.
Akui Palestina
Sejumlah negara telah mengumumkan rencana mengakui negara Palestina pada September mendatang. Portugal, Inggris, Prancis, dan Kanada termasuk yang sudah menyampaikan rencananya mengakui Palestina.
"(Portugal) sedang mempertimbangkan pengakuan negara Palestina, sebagai bagian dari prosedur yang dapat diselesaikan selama pekan tingkat tinggi Sidang Umum PBB ke-80, yang akan diselenggarakan di New York pada bulan September," demikian bunyi pernyataan yang dirilis Kantor Perdana Menteri (PM) Portugal, Kamis (31/7/2025).
PM Portugal mengungkapkan, rencana pengakuan negara Palestina muncul setelah melalui berbagai kontak dengan para mitra negara tersebut. Portugal pun menyoroti perkembangan konflik di Jalur Gaza yang sangat mengkhawatirkan. "Baik dari perspektif kemanusiaan maupun melalui referensi berulang tentang kemungkinan aneksasi wilayah Palestina (oleh Israel)," katanya.
Sebelumnya Perdana Menteri Inggris Keir Starmer telah mengumumkan bahwa Inggris akan mengakui negara Palestina pada September mendatang. Selama ini, Inggris dikenal sebagai sekutu dekat Israel.