Kamis 13 Nov 2025 08:37 WIB

Penyeberangan Zikim Menuju Gaza Dibuka

PBB telah memperingatkan bahwa krisis kelaparan di Gaza masih merupakan bencana besar

Warga Palestina menunggu untuk mendapatkan bantuan makanan di dapur umum di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Jumat (31/10/2025). Krisis kemanusiaan masih terjadi di Jalur Gaza. Pembatasan ketat yang diberlakukan Israel terhadap masuknya bantuan memperparah penderitaan warga yang masih hidup di tengah reruntuhan. UNRWA menyatakan, sejak perjanjian gencatan senjata diberlakukan, hanya kurang dari separuh bantuan yang disepakati berhasil masuk ke Gaza. Data Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat, baru sekitar 1.500 truk bantuan yang berhasil masuk ke Gaza sejak perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang mulai berlaku pada 10 Oktober 2025 lalu.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina menunggu untuk mendapatkan bantuan makanan di dapur umum di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Jumat (31/10/2025). Krisis kemanusiaan masih terjadi di Jalur Gaza. Pembatasan ketat yang diberlakukan Israel terhadap masuknya bantuan memperparah penderitaan warga yang masih hidup di tengah reruntuhan. UNRWA menyatakan, sejak perjanjian gencatan senjata diberlakukan, hanya kurang dari separuh bantuan yang disepakati berhasil masuk ke Gaza. Data Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat, baru sekitar 1.500 truk bantuan yang berhasil masuk ke Gaza sejak perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang mulai berlaku pada 10 Oktober 2025 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Penyeberangan Zikim, pintu masuk utama ke wilayah Beit Hanoun di Jalur Gaza utara yang hancur, telah dibuka kembali Rabu ini. Pembukaan ini akan memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Pengumuman pada Rabu ini muncul dua bulan setelah Israel menutup jalur penyeberangan, dan mengikuti seruan berulang kali dari badan-badan bantuan PBB untuk mengizinkan bantuan mengalir langsung ke bagian utara Gaza yang paling terkena dampaknya.

Baca Juga

Berdasarkan gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat, yang mulai berlaku pada tanggal 10 Oktober, pengiriman bantuan harus ditingkatkan secara signifikan, dengan setidaknya 600 truk setiap hari seharusnya memasuki Jalur Gaza.

Namun jumlahnya jauh lebih sedikit dari itu, dan PBB telah memperingatkan bahwa krisis kelaparan di Gaza masih merupakan bencana besar, karena konvoi bantuan ke wilayah utara, tempat kelaparan diumumkan pada bulan Agustus, menghadapi jalur yang lambat dan sulit dari wilayah selatan.

“Hari ini, penyeberangan Zikim telah dibuka untuk masuknya truk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza,” COGAT, badan Kementerian Pertahanan Israel yang mengawasi urusan sipil di wilayah pendudukan Palestina, mengatakan pada X.

photo
Terpenjara di Gaza - (Republika)

COGAT mengatakan bantuan kemanusiaan yang masuk melalui Zikim, yang dipasok oleh PBB dan organisasi internasional lainnya, akan menjalani pemeriksaan keamanan seperti yang dilakukan Israel sebelum masuk dan didistribusikan melalui PBB.

Juru bicara COGAT mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa penyeberangan akan tetap dibuka secara permanen. Aljazirah mengatakan ini adalah pertama kalinya penyeberangan Zikim beroperasi sejak penerapan perjanjian gencatan senjata, setelah ditutup oleh militer Israel “dengan dalih keamanan”.

Pembukaan kembali berarti tiga penyeberangan ke Gaza kini dibuka, dengan Karem Abu Salem (dikenal sebagai Kerem Shalom di Israel) di selatan dan al-Karara (Kissufim) di Gaza tengah juga beroperasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement