REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendorong perubahan paradigma transmigrasi. AHY menekankan agar transmigrasi dapat menciptakan pusat ekonomi baru.
Hal itu disampaikan AHY dalam sambutan video pada Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Ketransmigrasian Nasional pada Senin (28/7/2028) di Denpasar, Bali. AHY merasa kini transmigrasi tak bisa dimaknai sebatas perpindahan penduduk.
"Transmigrasi yang dulu identik dengan pemindahan penduduk secara besar-besaran kini harus berevolusi. Saya ulangi, transformasi kawasan untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, menghubungkan daerah terpencil dengan arus kemajuan, dan memastikan kesejahteraan para transmigran serta masyarakat lokal berjalan beriringan," kata AHY dalam kegiatan itu.
AHY optimistis transformasi transmigrasi dapat terwujud di era pemerintahan saat ini. Tapi syaratnya ada penguatan peta jalan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
"Tidak ada satu kementerian pun yang mampu berjalan sendiri. Kemenko IPK akan menjadi orkestratornya. Namun, sinergi ini dapat terwujud apabila jika setiap kementerian, pemerintah daerah, universitas, dan juga termasuk dunia usaha ikut memainkan peran masing-masing dengan selaras," kata AHY.
AHY meyakini transformasi kawasan transmigrasi ialah kunci untuk menciptakan pusat-pusat ekonomi baru. Kemudian AHY berharap kesejahteraan transmigran serta masyarakat lokal dapat berjalan beriringan.
"Kita sedang membangun Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi, bukan hanya melalui pembangunan jalan dan jembatan, tetapi juga ekosistem ekonomi dan sosial yang hidup dan berkelanjutan," ujar AHY.
Oleh karena itu, AHY menekankan pentingnya gotong royong infrastruktur melalui sinergi pendanaan lintas kementerian, kerja sama dengan pemerintah daerah, dan kemitraan strategis dengan para investor swasta.
"Kita bergerak dari pola pemerintah membiayai semuanya menuju pola pemerintah memimpin dan menggerakkan semua potensi," ujar AHY.
Selain itu, AHY menyebut rakernis Ketransmigrasian ini merupakan pijakan awal bagi babak baru transmigrasi Indonesia. Sejak masa awal kemerdekaan, program transmigrasi telah menjadi salah satu pilar pemerataan pembangunan.
Pada tahun ini, AHY memprioritaskan infrastruktur dasar baik jalan, akses irigasi, perumahan, dan layanan sosial. Namun mulai tahun 2026, fokus bisa beralih ke pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat lewat usaha pembangunan usaha produktif, meningkatkan keterampilan, dan menggerakkan ekonomi kawasan berbasis keunggulan lokal.
"Kita bergerak dari pola pemerintah membiayai semuanya menuju pola pemerintah memimpin dan menggerakkan semua potensi," ucap AHY.