REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyebut transformasi pola transmigrasi yang diterapkan pemerintahan Prabowo-Gibran. Iftitah membeberkan komposisi transmigran saat ini sejumlah 30 persen dan sisanya warga lokal.
Hal tersebut dikatakan Iftitah dalam Raker Teknis Ketransmigrasian yang diadakan Kementrans pada Senin (28/7/2025) di Kota Denpasar, Provinsi Bali. Iftitah mencontohkan tiga daerah yang telah mengajukan permintaan penempatan transmigran yaitu Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Sidrap, dan Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun polanya 70 persen warga lokal dan 30 persen pendatang.
"Agar ada pendatang komposisi 70 masyarakat lokal dan 30 persen pendatang. Fokus kita pembangunan inklusif dan berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mendukung visi Indonesia Emas 2045," kata Iftitah dalam kegiatan itu.
Iftitah mengungkap minat masyarakat untuk ikut transmigrasi masih tinggi. Setidaknya ada 8.000 kepala keluarga yang ingin mendaftar. Namun penempatan transmigran dilakukan lebih terarah.
"Jadi sesuai permintaan daerah yang mengajukan penempatan transmigrasi, termasuk Papua Selatan di mana Orang Asli Papua (OAP) menjadi prioritas," ujar Iftitah.
Iftitah juga menyebut potensi besar yang bisa dikembangkan di kawasan transmigrasi. Sehingga Iftitah mendukung Pemerintah Daerah yang menyepakati kerjasama program transmigrasi
“Di Sumba Timur, misalnya, kita mendorong pengembangan tebu dan pabrik gula. Koordinasi pusat dan daerah adalah kunci keberhasilan. Kami berharap dari rakernis ini lahir ide-ide besar dan masukan agar ke depan transmigrasi semakin berdampak,” ucap Iftitah.
Diketahui, Raker Teknis Ketransmigrasian berlangsung 27–30 Juli 2025 ini dihadiri seluruh Pemerintah Daerah dan OPD terkait ketransmigrasian, serta kegiatan ini dilaksanakan penandatanganan kerja sama lintas sektor untuk memperkuat ekosistem transmigrasi.