Senin 21 Jul 2025 05:51 WIB

Prabowo Perintahkan Jaksa Agung Usut Beras Biasa Dilabel Premium, Kerugian Rp 100 Triliun

Cadangan beras capai 4,2 juta ton, Prabowo tegaskan komitmen jaga kedaulatan.

Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Kongres PSI 2025 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Ahad (20/7/2025) malam WIB.
Foto: BPMI Setpres
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Kongres PSI 2025 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Ahad (20/7/2025) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Indonesia di bawah pemerintahan Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto mencatatkan capaian bersejarah dalam ketersediaan pangan nasional dengan kepemilikan cadangan beras di gudang pemerintah yang mencapai 4,2 juta ton. Torehan tersebut disampaikan Prabowo dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Ahad (20/7/2025) malam WIB.

"Produksi pangan kita belum pernah dalam sejarah kita memiliki cadangan beras di gudang pemerintah lebih dari 4,2 juta ton beras. Jagung juga produksinya naik 30 persen, beras naik 48 persen. Dan kita akan terus tegakkan," ujar Prabowo.

Baca Juga

Dia pun menggarisbawahi pentingnya pengawasan distribusi pangan agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Prabowo juga menyesalkan masih adanya praktik manipulasi harga oleh sejumlah pengusaha yang memasarkan beras biasa dengan label premium untuk mendapatkan keuntungan yang tidak wajar.

"Beras biasa dibilang beras premium harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran. Ini saya telah minta Jaksa Agung dan polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu," ucap Prabowo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement