Ahad 20 Jul 2025 16:17 WIB

Rano Karno: Hampir 90 Persen Penyebab Kebakaran di Jakarta adalah Korsleting Listrik

Sebuah kebakaran yang terjadi di Bukit Duri, Jaksel, menewaskan empat orang.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno mengatakan, hampir 90 persen penyebab kebakaran di Jakarta adalah karena korsleting listrik.
Foto: Pemprov DKI
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno mengatakan, hampir 90 persen penyebab kebakaran di Jakarta adalah karena korsleting listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah kebakaran yang terjadi di Jalan Kutilang, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, pada Sabtu (19/7/2025), menyebabkan empat orang anak meninggal dunia. Diduga, kebakaran itu disebabkan terjadinya korsleting listrik.

Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno mengatakan, hampir 90 persen penyebab kebakaran di Jakarta adalah karena korsleting listrik. Artinya, kebakaran itu mayoritas terjadi karena kelalaian masyarakat.

Baca Juga

"Karena pada dasarnya, hampir 90 persen kebakaran yang terjadi di Jakarta ini diakibatkan dari kosleting listrik dan hampir rata-rata karena kelalaian kita," kata dia di Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (20/7/2025).

Ia menilai, terkadang banyak orang yang menggunakan listrik dengan tidak hati-hati. Contohnya, satu stop kontak listrik bisa digunakan untuk banyak keperluan.

"Misalnya, banyak listrik itu stop kontak digunakan untuk men-charge sekian banyak barang dan lupa mencabutnya, dan itu mengakibatkan terjadi kepanasan dan terjadi gesekan (kebakaran)," kata dia.

Rano mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah memiliki program untuk menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di setiap lingkungan rukun tetangga (RT). Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran besar di setiap lingkungan.

Namun, ia menilai, upaya itu tidak cukup. Perlu juga kesadaran dari masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran.

"Minimal kalau kelar misalnya masak nasi atau apa, ngecas HP, dicabut lah. Supaya tidak terlalu lama, lama-lama akan panas juga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement