Senin 14 Jul 2025 04:05 WIB

Presiden Uni Eropa Ajak Prabowo Pererat Kemitraan Strategis Tiga Bidang

Uni Eropa mempermudah akses warga negara Indonesia ke wilayah Schengen.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bersama Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto di Markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia, Ahad (13/7/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bersama Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto di Markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia, Ahad (13/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan komitmen kuat untuk mempererat kemitraan strategis antara Uni Eropa dan Indonesia melalui kesepakatan di tiga bidang kerja sama. Informasi itu disampaikan Ursula dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto di Markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia, Ahad (13/7/2025).

Pada bidang perdagangan, Ursule mengumumkan tercapainya kesepakatan politik atas comprehensive economic partnership agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. Kesepakatan itu dicapai setelah proses negosiasi yang berlangsung selama satu dekade dan 19 kali negoisasi.

Baca Juga

"Bersama-sama, kita mengirimkan pesan yang kuat tentang pentingnya kemitraan jangka panjang yang dapat diprediksi. Kemitraan yang dibangun atas dasar kepercayaan, resiprositas, transparansi, dan nilai-nilai bersama. Perjanjian perdagangan baru ini akan membawa peluang besar bagi kedua bangsa kita," kata mantan menteri pertahanan (menhan) Jerman tersebut.

"Oleh karena itu, perjanjian ini ada di waktu yang tepat. Karena perjanjian baru ini akan membuka pasar baru, perjanjian ini akan menciptakan lebih banyak peluang di industri-industri utama, bisnis, dan pertanian, otomotif, serta jasa yang akan mendapatkan manfaat besar," ucap Ursula.

Selanjutnya, bidang kedua yang menjadi fokus pembahasan kedua pemimpin yakni terkait geopolitik dan keamanan. Ursula menyampaikan inisiatif untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa ke tingkat kemitraan strategis.

"Ini berarti komitmen jangka panjang yang didasarkan pada kepercayaan, timbal balik, dan saling menguntungkan, hal ini akan melengkapi pekerjaan penting yang kita lakukan bersama sebagai bagian dari hubungan UE-ASEAN," ucap Ursula.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement