Kamis 10 Jul 2025 10:33 WIB

Tentara Israel Tewas di Pangkalan Militer Diduga Kuat Bunuh Diri

Masalah psikologis menghantui tentara Israel yang ikut berperang.

Tentara Israel menangisi rekan mereka yang tewas dalam operasi darat di Jalur Gaza, saat upacara pemakamannya di dewan regional Gezer Israel, 27 April 2025.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Tentara Israel menangisi rekan mereka yang tewas dalam operasi darat di Jalur Gaza, saat upacara pemakamannya di dewan regional Gezer Israel, 27 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,  TEL AVIV -- Seorang prajurit tempur IDF ditemukan tewas di pangkalan militer, Rabu (9/7/2025).Menurut laporan Times of Israel, insiden ini tampaknya merupakan dugaan bunuh diri.

"Penyelidikan telah dibuka terkait keadaan tersebut, yang hasilnya akan dikirimkan kepada Advokat Jenderal Militer untuk ditinjau," kata IDF, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga

IDF mengatakan penyelidikan akan disampaikan kepada keluarga prajurit tersebut setelah selesai.

Beredar informasi prajurit tersebut diinterogasi oleh Polisi Militer sesaat sebelum kematiannya. Namun keterangan militer menyatakan, penyelidikan kematian tidak terkait dengan 'insiden operasional'.

Masalah psikologis kerap menghantui tentara yang terlibat dalam pertempuran. Pada laporan Februari 2025, lebih dari seratus ribu prajurit cadangan di militer pendudukan Israel dilaporkan mencari perawatan psikologis setelah menyelesaikan tugas militer selama berbulan-bulan. 

Laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menyebut sekitar 170.000 prajurit Israel telah mendaftar dalam sebuah program yang diluncurkan oleh Kementerian Keamanan. 

Tentara tewas

Sementara itu, tentara Israel  tewas di tangan Hamas di Khan Younis, Gaza selatan, pada Rabu. Tentara itu diketahui bernama Sersan Mayor (Purn.) Abraham Azulay, 25 tahun, seorang operator mesin teknik berat di unit teknik tempur Komando Selatan, dari permukiman Yitzhar di Tepi Barat.

Azulay pernah bertugas di Batalyon ke-202 Brigade Paratroopers selama masa wajib militernya. Sebagai prajurit cadangan, ia ditempatkan di batalion infanteri ringan di Brigade Regional "Hiram" ke-769.

Sejak awal perang hingga 3 Maret 2024, Azulay bertugas selama 66 hari di pasukan cadangan, dan untuk itu ia dipromosikan menjadi sersan kelas satu.

Azulay dihukum karena membelot dari tugas cadangan setelahnya, dipenjara, dan diturunkan pangkatnya menjadi prajurit. Setelah hukuman tersebut, ia kembali bertugas di cadangan dan bertugas selama 201 hari lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement