Selasa 01 Jul 2025 12:38 WIB

Cerita Mahasiswi Cyber University, yang Ngira Kuliah Hanya Ngoding, tapi Lebih Seru dari Itu

Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) menjadi ciri khas.

Mahasiswi Progran Studi STI Cyber University, Aqila Cindy Ananti.
Foto: Cyber University
Mahasiswi Progran Studi STI Cyber University, Aqila Cindy Ananti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah laju perkembangan transformasi digital, dunia pendidikan dituntut lebih dari sekadar memberikan pengetahuan. Pendidikan tinggi, kini harus membentuk karakter dan kompetensi mahasiswa agar mampu bersaing secara global.

Menjawab tantangan tersebut, Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (STI) Cyber University sebagai The First Fintech University in Indonesia hadir dengan pendekatan inovatif yang menggabungkan teknologi, pembelajaran aplikatif, dan pembinaan karakter.

Berbasis sistem pembelajaran hybrid yang fleksibel, Prodi STI Cyber University menyuguhkan perpaduan kuliah daring dan tatap muka. Model ini tidak hanya menjadikan proses belajar lebih dinamis, tapi juga mencerminkan kondisi dunia kerja masa kini yang menuntut keterampilan digital tinggi dan adaptabilitas.

Salah satu mahasiswi program, Aqila Cindy Ananti, membagikan pengalamannya sebagai mahasiswa semester dua di Prodi STI Cyber University.

Dalam waktu yang relatif singkat, ia sudah merasakan bagaimana sistem pembelajaran yang diterapkan bukan sekadar teori, namun juga memacu mahasiswa untuk berpikir strategis dan menyelesaikan masalah dunia nyata.

“Saya kira awalnya akan lebih banyak teori, tapi ternyata dari semester awal sudah ada tugas membuat prototipe aplikasi, menganalisis kebutuhan sistem, sampai presentasi seperti simulasi pitching produk teknologi. Jadi kami dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif sejak awal,” ungkap Aqila dikutip Selasa (1/7/2025).

Menurut Ketua Prodi STI Cyber University, Neneng Rachmalia Feta, sistem pembelajaran di Prodi Sistem dan Teknologi Informasi Cyber University terdiri dari 60 persen tatap muka dan 40 persen daring.

“Perkuliahan luring difokuskan pada diskusi, praktik langsung, dan kerja kelompok, sementara sesi daring mendukung pembelajaran mandiri, tugas individual, dan forum digital interaktif. Pola ini membentuk disiplin dan tanggung jawab mahasiswa terhadap proses belajarnya,” ujar Feta, sapaan akrabnya.

Aqila juga menyebut, tak hanya soal pemrograman dan teori sistem, kurikulum STI Cyber juga memperkenalkan berbagai konsep terkini seperti Internet of Things (IoT), big data, cybersecurity, dan UI/UX design.

Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) menjadi ciri khas, di mana mahasiswa diberi tantangan untuk menciptakan solusi dari kasus-kasus nyata, mulai dari sistem internal organisasi hingga transformasi digital UMKM.

“Yang paling saya sukai dari kuliah di sini ketika kami diminta mencari masalah nyata di lapangan dan mencoba merancang solusinya menggunakan pendekatan sistem informasi. Rasanya seperti benar-benar jadi bagian dari tim pengembang produk,” kata Aqila.

Tak hanya unggul di sisi teknis, Prodi STI Cyber University juga menanamkan soft skill penting seperti komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, hingga kemampuan presentasi.

Melalui berbagai tugas kelompok dan diskusi aktif, mahasiswa dilatih untuk menyampaikan ide secara percaya diri, menghargai perspektif lain, dan menyelesaikan proyek secara kolaboratif, keterampilan penting dalam dunia profesional.

Ia jugamenyoroti suasana belajar yang terbuka dan suportif juga menjadi nilai tambah yang dirasakan saat kuliah. Meskipun sistem pembelajaran berbasis teknologi, ia tetap dapat menjalin hubungan erat dengan dosen dan teman-teman sekelas.

“Saya senang karena walaupun ini universitas berbasis siber, kami tetap punya komunitas belajar yang nyata. Dosen-dosennya juga aktif membimbing, dan kami sering terlibat dalam proyek kecil yang membuat pembelajaran terasa lebih relevan dan hidup,” ujarnya.

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Cyber University membuktikan bahwa inovasi dalam pendidikan bukan sekadar wacana, melainkan sebuah kebutuhan nyata.

Melalui integrasi teknologi, pembelajaran aplikatif, dan penguatan karakter, Prodi STI Cyber University menjadi rumah belajar bagi generasi muda yang ingin menjadi agen perubahan di era digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement