Senin 30 Jun 2025 16:40 WIB

Akui tak Akur dengan Sekda Jabar, Wagub Erwan: Saya Nggak Takut Diserang Netizen-nya

Erwan menilai Herman Suryatman bekerja melampaui kewenangannya.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Erwan Setiawan.
Foto: Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Erwan Setiawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan mengakui hubungan dengan Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman tidak akur. Ia merasa kesal dan kecewa dengan sikap sekda yang melangkahi kewenangannya dan tidak pernah memberitahu kegiatan di lingkungan Pemprov Jabar.

Ia menilai sekda seharusnya banyak melakukan konsolidasi dengan kepala dinas terkait temuan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar yang didapatkan di lapangan. Selain itu, Erwan merasa sering tidak pernah mendapatkan informasi terkait kegiatan di lingkungan Pemprov Jabar seperti pelantikan pejabat.

Baca Juga

"Perlu dipahami, namanya sekretaris daerah itu mengkoordinir. Seharusnya pak sekda selalu ada di kantor. Pak gubernur di lapangan, saya ke lapangan," ucap dia kepada wartawan, Senin (30/6/2025).

Dengan mekanisme kerja seperti itu, ia mengatakan program-program Jabar Istimewa dapat dikerjakan dan diselesaikan. Erwan pun tidak menampik bahwa merasa kecewa kepada sekda karena tidak pernah mendapatkan informasi pelantikan kepala dinas dari sekda Jabar.

"Mohon maaf ya, di sini nggak apa-apa, terserah sampaikan. Saya sangat kecewa, ini akumulasi dari kekecewaan saya. Beberapa kali ada pelantikan kepala dinas, jangankan dilibatkan, diberitahu saja saya tidak," kata Erwan.

Ia menilai tugas sekda Jabar salah satunya menginformasikan tentang kegiatan pelantikan kepada Wakil Gubernur Jabar. Erwan pun membantah pernyataan Herman yang mengaku telah berkomunikasi langsung dengan dirinya tersebut.

"Pak sekda sampaikan beberapa statement bahwa dia sudah ada komunikasi dengan saya. Demi Allah tidak ada sampai saat ini, tidak ada mau telepon atau ngajak ketemu langsung," kata dia.

Erwan pun mengungkapkan sejarah tentang sosok Herman Suryatman yang dibantunya agar dapat menjadi Sekda Sumedang hingga melenggang mulus menjadi Sekda Jabar.

"Ketika ingin jadi Sekda Sumedang, dia memelas tengah malam ke rumah saya. Bupati saat itu tidak mau Herman menjadi sekda. Saya tiga kali lobi bupati untuk menerima saudara Herman jadi sekda sampai jadi sekda," kata dia.

Ia mengakui adanya keretakan hubungan dengan Sekda Jabar. Erwan pun tidak mempermasalahkan Herman bekerja ke lapangan akan tetapi tugas utamanya adalah mengkonsolidasikan di internal.

"Memang, ada keretakan, kenyataan, saya di ruang, sekda di ruang sana satu lantai, saya ngelewat tidak ada," kata Erwan.

Erwan menegaskan sekda banyak mengambil peran yang lain dengan banyak di lapangan. "Sudah di luar batas. Saya katakan sudah di luar batas. Sudah di luar kewenangan-kewenangan dia," kata dia.

Ia pun mengaku siap apabila diserang oleh warganet di media sosial. "Tapi ya sekda itu jangan seperti itu loh. Jangan ambil alih kerjaan orang. Sementara kerjaan sendiri nggak dikerjakan. Tong pujian, Mohon maaf. Saya selama ini diserang oleh netizen-netizen-nya, Sekda. Silakan serang lagi saya sekarang, Saya nggak takut," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement