REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang menjadi korban dari lolosnya Indonesia ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pelatih Branko Ivankovic harus merelakan jabatannya sebagai pelatih tim nasional China karena gagal mengantarkan timnya lolos ke Piala Dunia 2026.
China menempati posisi kedua terbawah Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Zona Asia, setelah hanya memenangkan tiga dari 10 pertandingan. Kekalahan 0-1 dari Indonesia pada awal Juni mengakhiri harapan China untuk setidaknya lolos ke babak keempat mewakili Grup C.
Atas kegagalan ini. Asosiasi Sepak Bola China (CFA) pada Jumat (27/6/2025) mengumumkan memecat Ivankovic menyusul serangkaian hasil buruk selama babak kualifikasi. China, yang baru sekali tampil dalam Piala Dunia, gagal mengulang prestasi tersebut dan harus menanti empat tahun lagi.
"Karena tim nasional putra China gagal lolos ke babak play-off, maka kontrak pelatih dan stafnya otomatis berakhir sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Branko Ivankovic tidak akan lagi memimpin tim nasional China," tulis Shanghai Daily pada Jumat.
Ivankovic pernah melatih klub Dinamo Zagreb dan tim nasional Iran. Sebagai pengganti sementara, CFA menunjuk pelatih tim nasional U-19 China asal Serbia, Dejan Djurdjevic.
China saat ini berada di peringkat 94 dunia FIFA. Posisi itu melanjutkan tren penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Tim ini kerap menjadi bahan olok-olok penggemar di dalam negeri akibat performa buruk, serta serangkaian skandal korupsi yang terus membayangi dunia sepak bola China.
Presiden China Xi Jinping pernah menyatakan impiannya China menjuarai Piala Dunia suatu waktu. Namun kegagalan teranyar ini membuat China tetap memiliki satu penampilan di Piala Dunia, yakni 2002. Saat itu China yang dilatih Bora Milutinovic gagal meraih satu pun poin, gagal mencetak gol, dan kemasukan sembilan gol.