REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menghaturkan permintaan maaf karena tidak bisa menghadiri langsung peresmian pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 15 provinsi yang dipusatkan di Ijen, Kabupaten Bondowoso. Prabowo semula juga dijadwalkan menghadiri peresmian peningkatan produksi migas 30 ribu barel per hari di Blok Cepu, Kabupaten Bojonegoro.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya tidak dapat hadir secara fisik karena ketidakpastian akibat cuaca. Saya sudah siap dari jam 8 pagi untuk terbang," kata Prabowo ketika memberikan sambutan peresmian kedua proyek itu secara daring dari Denpasar, Provinsi Bali, Kamis (26/6/2025).

Sejatinya, Prabowo dijadwalkan menghadiri dua peresmian di dua tempat yang berbeda. Berdasarkan jadwal yang diterima Republika, Prabowo akan meresmikan 24 pembangkit PLTP dan PLTS di 15 provinsi secara serentak yang dipusatkan di PLTP Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Di lokasi, hadir Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Kemudian, Prabowo juga dijadwalkan meresmikan peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel di Blok Cepu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Di lokasi hadir Wamen ESDM Yuliot Tanjung. Namun, RI 1 dipastikan tak hadir berdasarkan informasi yang beredar pada Rabu (25/6/2025) malam WIB.

"Karena cuaca tidak memungkinkan, terpaksa saya hadir melalui video conference. Sekali lagi saya minta maaf, saya sangat ingin hadir secara fisik. Insyaallah akan saya cari waktu untuk hadir melihat proyek-proyek yang demikian penting, demikian bersejarah dan demikian membanggakan kita sebagai bangsa dan sebagai pribadi," kata Prabowo.

Ikuti Whatsapp Channel Republika