Kamis 26 Jun 2025 08:53 WIB

Hamas-Fatah Serukan Perlawanan Terhadap Pemukim Israel di Tepi Barat

Pemukim Yahudi melancarkan serangan mematikan terhadap warga Palestina sejak Rabu.

Para pelayat mendukai jenazah warga Palestina Ammar Hamayel, 13 tahun, yang ditembak mati oleh tentara Israel pada hari Senin, saat pemakamannya di desa Kafr Malik, Tepi Barat,  Selasa, 24 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Para pelayat mendukai jenazah warga Palestina Ammar Hamayel, 13 tahun, yang ditembak mati oleh tentara Israel pada hari Senin, saat pemakamannya di desa Kafr Malik, Tepi Barat, Selasa, 24 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT – Serangan pemukim ilegal Yahudi terhadap desa-desa dan warga Palestina di Tepi Barat menjadi-jadi. Kelompok Hamas mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan penjajah dan pemukim ilegal di Kafr Malik, memerlukan pembentukan segera komite perlindungan resmi sementara Fatah mendesak perlawanan semesta.

Kantor berita WAFA melaporkan tiga warga Palestina syahid dan tujuh lainnya terluka akibat tembakan tajam pada Rabu malam dalam serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel di desa Kafr Malik, sebelah timur Ramallah.

Baca Juga

Kementerian Kesehatan melaporkan dua warga Palestina syahid dan enam lainnya juga luka parah akibat serangan penjajah. Sumber lokal menyatakan bahwa puluhan pemukim menyerbu Kafr Malik, membakar kendaraan dan rumah, sementara penduduk desa dan komunitas tetangga berusaha untuk menghadapi para pemukim Israel.

Tentara Israel mengatakan sejumlah orang tewas dan terluka akibat tembakan pasukannya. Di Jericho, Bulan Sabit Merah Palestina mengkonfirmasi bahwa delapan orang menderita sesak napas setelah pemukim membakar rumah warga Palestina. Platform Palestina mendokumentasikan rekaman yang menunjukkan saat tentara pendudukan melepaskan tembakan langsung ke warga Palestina saat menghadapi serangan pemukim di desa Kafr Mali.

Pasukan penjajahan Israel dilaporkan memberikan perlindungan kepada penjajah dan menembakkan peluru tajam ke arah warga sipil Palestina. Dua hari yang lalu, pasukan Israel menembak mati Ammar Mutaz Hamayel, seorang anggota tim pemuda nasional Muay Thai berusia 13 tahun, di kota tersebut.

photo
Para pelayat mendukai jenazah warga Palestina Ammar Hamayel, 13 tahun, yang ditembak mati oleh tentara Israel pada hari Senin, saat pemakamannya di desa Kafr Malik, Tepi Barat, Selasa, 24 Juni 2025. - ( AP Photo/Nasser Nasser)

Pemukim Israel juga menumbangkan dan merusak sekitar 80 pohon pada Rabu malam di daerah antara desa Aqraba dan Majdal Bani Fadil, selatan Nablus, menurut sumber keamanan. Para pemukim menargetkan lahan pertanian antara desa Aqraba dan Majdal Bani Fadil, di mana mereka menghancurkan pohon-pohon milik penduduk setempat.

Di Nablus, pemukim Israel pada Rabu malam menyerang warga Palestina dengan batu di desa 'Asira al Qibliya. Sumber mengatakan kepada WAFA bahwa sekelompok pemukim menyerang desa tersebut dan melemparkan batu ke beberapa warga, melukai salah satu dari mereka di kepala.

Pada hari yang sama, penjajah membakar lahan pertanian di desa tersebut dan mencegah kru pertahanan sipil mencapai daerah tersebut untuk memadamkan api. Kekerasan dan provokasi penjajah terhadap warga Palestina dan harta benda mereka meningkat secara signifikan sejak dimulainya agresi besar-besaran Israel terhadap rakyat Palestina pada 7 Oktober 2023.

Menurut data dari Komisi Perlawanan Tembok dan Permukiman, pemukim Israel melakukan 415 serangan di Tepi Barat pada bulan Mei. Serangan-serangan ini termasuk serangan bersenjata terhadap desa-desa Palestina, pemaksaan fakta di lapangan, eksekusi di lapangan, vandalisme, perataan tanah, pencabutan pohon, penyitaan properti, penutupan, dan pos pemeriksaan yang memutuskan geografi Palestina.

Sejalan dengan perang pemusnahan di Gaza, tentara dan pemukim Israel telah meningkatkan serangan mereka di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 986 warga Palestina dan melukai sekitar 7.000 lainnya, menurut data Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan Amerika, telah melakukan genosida di Gaza, menyebabkan lebih dari 188.000 warga Palestina syahid atau terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah blokade yang menyebabkan kelaparan yang semakin parah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement