Rabu 25 Jun 2025 16:58 WIB

Begini Kronologis Seorang Pejuang Gaza Habisi Tujuh Tentara Penjajah

Serangan tersebut tergolong yang paling mematikan bagi tentara penjajah di Gaza.

Tentara Israel mengerjakan tank dan APC di area persiapan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, Kamis, 15 Mei 2025.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Tentara Israel mengerjakan tank dan APC di area persiapan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, Kamis, 15 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Seorang pejuang perlawanan Palestina dilaporkan melakukan serangan mematikan di Khan Yunis, Gaza selatan, menewaskan tujuh tentara Israel dan melukai enam belas lainnya. Serangan itu mengejutkan pihak-pihak di Israel.

Media Israel memberikan laporan rinci tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Menurut Radio Tentara Israel, laporan pertama mengenai insiden tersebut datang pada pukul 17.30. waktu setempat pada hari Selasa. Ini menyangkut pengangkut personel lapis baja Puma milik korps teknik tempur tentara, yang terbakar setelah ledakan dahsyat.

Baca Juga

Rekaman dari daerah tersebut, yang diidentifikasi dekat Sekolah Al-Aqsa di kota Al-Qarara, sebelah timur Khan Yunis, menunjukkan dampak penyergapan tersebut, di mana kendaraan Israel menjadi sasaran dan pejuang perlawanan melawan tentara pendudukan.

Meskipun kehancuran besar-besaran dilakukan oleh tentara Israel di Khan Yunis, dan meskipun jumlah dan kekuatan pasukan militernya besar, perlawanan Palestina terus menimbulkan korban jiwa. Pertempuran pada hari Selasa adalah salah satu yang paling mematikan bagi pasukan Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, juga melaporkan kejadian tersebut. Laporan tersebut mengutip penyelidikan awal yang menunjukkan bahwa kendaraan tersebut terbakar bersama tentara di dalamnya, dan bahwa tentara belum berhasil memadamkan api sampai kapal induk tersebut mencapai wilayah Israel. Helikopter evakuasi dikirim tetapi kembali dalam keadaan kosong. Para prajurit tidak dapat diselamatkan.

Surat kabar itu menambahkan bahwa para pejuang yang menanam bahan peledak tersebut tidak ditemukan sampai keesokan paginya. Media Israel lainnya melaporkan bahwa bentrokan sengit terjadi di lokasi kejadian, dan pejuang perlawanan Palestina melepaskan tembakan ke arah pasukan penyelamat.

Media Israel mengkonfirmasi bahwa setidaknya 16 tentara lainnya terluka dalam penyergapan dan pertempuran berikutnya, dan menggambarkan peristiwa tersebut sebagai “insiden paling sulit yang pernah dialami tentara dalam beberapa bulan terakhir.”

Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengumumkan bahwa para pejuangnya telah melakukan penyergapan kompleks yang menargetkan pasukan Israel, membunuh dan melukai beberapa orang di Khan Yunis.

Waktu penyergapan ini penting karena bertepatan dengan meredanya konfrontasi Iran-Israel. Tentara Israel baru saja mengumumkan fokus baru di Gaza. 

Insiden ini menunjukkan bahwa, meskipun kampanye Israel sangat intensif, perlawanan Palestina tetap beroperasi dan mampu menimbulkan kerusakan serius.

Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan bahwa kemarin adalah “pagi yang menyakitkan,” mengacu pada penyergapan yang dilakukan oleh pejuang perlawanan Palestina di Khan Yunis, Gaza selatan, yang mengakibatkan kematian seorang perwira Israel dan enam tentara.

Herzog kemudian menggambarkan situasi di Gaza sebagai “situasi yang sulit,” dan menambahkan, “pertempuran sangat sengit, dan bebannya tidak tertahankan.” Pemimpin oposisi Yair Lapid menggemakan sentimen Herzog, dengan menyatakan: “Kemarin adalah pagi yang sangat sulit dan bencana besar yang merenggut nyawa tujuh pejuang kami di Jalur Gaza selatan.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement