REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acaraki Jamu Festival hadir kembali dalam rangka memperingati HUT ke-496 Kota Jakarta di depan Sarinah, Jakarta Pusat pada 22 Juni 2025. Mereka membawa semangat baru dalam memperkenalkan warisan budaya Indonesia melalui format yang tidak biasa yaitu kompetisi sketsa fashion desain showcase.
Bertajuk Where Tradition Meets Couture: A Cultural Fashion Design Showcase, festival tersebut menghadirkan kompetisi desain busana yang terinspirasi dari sosok Mbok Jamu Gendong yang selama ini identik dengan kehangatan, kearifan lokal, dan kekuatan perempuan Indonesia. Finalis terpilih dari kompetisi ini akan tampil dalam fashion show eksklusif yang akan digelar pada bulan Juli 2025.
Dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (24/6/2025), menjamu adalah ekspresi menyeluruh mulai dari rasa, rupa, dan tata cara menyambut yang sarat makna. Maka dari itu, Acaraki Jamu Festival menyempurnakan pengalaman itu melalui mode dan kreativitas budaya lain.
Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu), Jonny Yuwono menjelaskan, pendekatan kolaboratif lintas sektor seperti ini sangat penting dalam membangun keberlanjutan budaya Indonesia. "Revitalisasi budaya tidak cukup hanya melalui pelestarian produk, tetapi juga lewat bentuk-bentuk ekspresi baru. Fashion dan jamu sama-sama merepresentasikan identitas budaya," ujarnya.
Menurut Jonny, festival itu bukan sekadar ajang kompetisi, tapi sebuah ruang kreatif untuk menjamu masa depan tanpa meninggalkan akar budaya. "Jamu menyampaikan rasa dan filosofi hidup sehat, sementara fashion menyampaikan sikap dan cara membawa diri. Ketika keduanya dipadukan, kita tidak hanya menjamu tapi juga menjamu pandangan dunia terhadap siapa kita sebagai bangsa," kata Jonny.