REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur Jakarta Pramono Anung cukup tinggi. Sekitar 57 persen responden puas atas kinerja Pramono dan 7,5 persen sangat puas. Namun, dalam survei itu sebanyak 12,2 persen responden menilai Pramono kurang turun ke masyarakat.
Pramono mengaku hasil survei itu sudah sangat baik. Pasalnya, publik yang puas dan sangat puas dengan kinerjanya mencapai 64,5 persen. Namun, ia menilai, tingkat kepuasan publik semestinya bisa jauh di atas hasil survei yang sudah dilakukan.
"Sarannya apa? Supaya saya lebih ngonten, lebih itu (tingkat kepuasannya)," kata dia di Lapangan Cendrawasih, Jakarta Barat, Senin (23/6/2025).
Meski begitu, Pramono mengaku enggan untuk membuat konten khusus terkait pekerjaannya sebagai gubernur. Sebab, ia tidak terlalu suka untuk tampil di media sosial.
"Saya enggak (mau ngonten) lah, saya kerja aja. Saya lebih senang teknokrasi, saya bukan orang yang kemudian terlalu banyak tampil di sosmed, enggak," ujar dia.
Ia mengungkapkan, pernah ada sejumlah aktivitasnya sebagai Gubernur Jakarta yang sengaja tidak disebarluaskan melalui media sosial (medsos). Hal itu bukan berarti kontennya tidak baik, tapi ia memilih untuk bekerja secara nyata.
"Saya lebih senang kerja riil. Kamu kan lihat sendiri sehari-hari dengan saya," kata dia kepada wartawan.
Terkait adanya 12,2 persen responden yang menganggapnya kurang turun ke masyarakat, Pramono mengaku tidak mempermasalahkannya. Pasalnya, tidak semua aktivitasnya bisa dilihat masyarakat.
"Hari ini aja turun tiga tempat. Rumah sakit, ini (Lapangan Cendrawasih), nanti ke Srengseng, bahkan juga pasti ada yang kegiatan tertutup yang saya lakukan," kata dia.
Pramono mengaku tidak terlalu ingin membuat konten terkait kegiatannya. Sebab, ia bukan jenis orang yang suka membuat konten di medsos.
Diketahui, survei itu dilakukan melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan pada 10-14 Juni 2025. Sebanyak 400 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jakarta. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error penelitian sekitar 4,9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Seperti diketahui, gubernur yang aktivitasnya hampir selalu 'dikontenkan' di medsos adalah Dedi Mulyadi. Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu beberapa waktu lalu bahkan disebut sebagai 'gubernur konten'. Tapi, ungkapan 'gubernur konten' yang sebenarnya lebih ditujukan sebagai bentuk kritik tersebut seolah tak mempan. Mantan bupati Purwakarta itu pun terus 'ngonten'.