REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Angkatan Udara Yordania lewat jet-jet dan sistem pertahanan udaranya mengeklaim mengintersep beberapa rudal dan drone yang melintasi wilayah udaranya pada Jumat (13/6/2025). Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior militer dari Pusat Komando Angkatan Udara Yordania.
Dilaporkan Gulf Times, melansir Kantor Berita Yordania, Petra, langkah intersep dilakukan menyusul asesmen militer yang mengindikasikan bahwa proyektil-proyektil kemungkinan jatuh di wilayah Yordania termasuk di area padaat penduduk dan mengancam keselamatan sipil. Sumber itu menggarisbawahi bahwa, Angkatan Udara Yordania beroperasi melindungi wilayahnya yang berbatasan dengan darat, laut, dan udara, dan tidak akan memperbolehkan pelanggaran apapun terhadap wilayah udara Yordania.
Namun, seperti dilaporkan oleh Times of Israel, Ahad (15/6/2025), sekutu Israel di kawasan seperti Yordania hanya mampu mencegat drone-drone Iran. Sementara rudal-rudal yang dikirim Teheran yang memiliki kecepatan hanya 10 menit sampai ke sasaran, hanya bisa ditembak jatuh dengan sistem pertahanan udara yang lebih canggih seperti Arrow milik Israel atau sistem Terminal High Altitude Air Defense (THAAD) buatan AS.
Drone-drone yang dikirim dari Iran memiliki waktu tempuh beberapa jam sebelum sampai di Israel. Selama perjalanan, drone-drone itu melintasi negara seperti Irak, Suriah, Yordania, dan Arab Saudi, yang mana mereka bisa ditembak jatuh baik oleh militer Israel atau negara sekutunya.
View this post on Instagram