REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap untuk patungan dengan pemerintah pusat dalam membangun tanggul laut raksasa (giant sea wall) untuk mengatasi banjir rob. Gubernur DKI Pramono Anung Wibowo juga disebut telah menyanggupi permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk megaproyek itu.
Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Chico Hakim, mengatakan, Pramono telah bertemu dengan Prabowo terkait rencana pemerintah pusat membangun giant sea wall. Menurut dia, Pemprov DKI telah menyanggupi untuk berkolaborasi dalam pembangunan giant sea wall.
"Intinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentunya akan patuh pada arahan pemerintah pusat yang dipimpin Pak Prabowo," kata Chico melalui keterangan pers di Jakarta, Sabtu (14/6/2025).
Sebelumnya, Prabowo sempat mencari kehadiran Pramono dalam penutupan konferensi infrastruktur ICI 2025. Dalam pidatonya, Prabowo meminta Pemprov Jakarta mau patungan melalui APBD dalam pembangunan mega proyek giant sea wall.
Prabowo menjelaskan, proyek giant sea wall yang membentang sepanjang 500 kilometer di pantai utara Jawa, dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, membutuhkan biaya pembangunan sebesar 80 miliar dolar AS. Khusus untuk di Teluk Jakarta, anggaran yang diperlukan mencapai 8 miliar dolar AS hingga 10 miliar dolar AS.
"Khusus untuk Teluk Jakarta, kemungkinan 8 (miliar) sampai 10 miliar dolar (AS), kalau 8 sampai 10 miliar dolar, saya kira kita sendiri mampu. Di sini ada hadir Gubernur DKI? Tidak? Enggak hadir? Waduh. Coba diselidiki kenapa tidak hadir," kata dia saat menutup International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Ikuti Whatsapp Channel Republika