REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Yudisial (KY) angkat bicara mengenai Presiden RI Prabowo Subianto yang baru saja mengumumkan kenaikan gaji hakim. KY menekankan agar kenaikan gaji itu dapat mendongkrak kinerja dan moral hakim.
Prabowo menyebut kenaikan gaji hakim tersebut bervariasi, yang tertinggi mencapai 280 persen untuk golongan paling junior. Isu kenaikan gaji hakim mulanya didorong saat Prabowo baru mengisi kursi Presiden.
"KY mengapresiasi kebijakan pemerintah terkait kenaikan gaji hakim ini. Hal ini menunjukkan kepedulian semua pihak terhadap kesejahteraan hakim," kata Anggota KY dan Juru Bicara KY Mukti Fajar Nur Dewata pada Jumat (13/6/2025).
Namun, KY mengingatkan peningkatan kesejahteraan ini harus diikuti dengan komitmen moral hakim. KY berharap besar para hakim dapat menjaga integritas dan kemandirian setelah gajinya naik secara drastis.
"Dalam kondisi peradilan di Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja, maka publik berharap agar tidak ada lagi hakim dan aparat pengadilan lainnya yang melakukan korupsi dan gratifikasi," ujar Mukti.
Gaji hakim mulai tahun ini mengalami kenaikan hingga 280 persen dari gaji sekarang. Presiden Prabowo Subianto mengatakan keputusan pemerintah menaikkan gaji para hakim untuk meningkatkan kesejahteraan pejabat yang berwenang untuk mengadili dan memutuskan perkara itu.
"Saya Prabowo Subianto Presiden RI ke-8 hari ini mengumumkan bahwa gaji-gaji hakim akan dinaikkan demi kesejahteraan para hakim," kata Prabowo saat memberi sambutan pada acara pengukuhan 1.451 hakim di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Prabowo menyebutkan kenaikan gaji hakim tersebut bervariasi. Namun kenaikan tertinggi mencapai 280 persen untuk golongan paling junior. Prabowo pun mendapatkan tepuk tangan meriah dari para hakim yang baru saja dikukuhkan.
Meski ada kenaikan, Prabowo menegaskan akan mengawasi kenaikan gaji tersebut. Sementara untuk pegawai lain, Prabowo meminta untuk bersabar setelah mengetahui kemampuan keuangan negara yang mampu menaikkan gaji pegawai MA.
"Dan semua pegawai lain sabar, saya sudah liat angka-angkanya negara kita kuat, makmur, kaya, yang penting kekayaan itu harus kita jaga, harus kita kelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat Indonesia semua," kata Ketum Partai Gerindra itu.