REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Proses pencarian korban longsor di area pertambangan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, resmi dihentikan, Kamis (5/6/2025) pukul 15.00 WIB. Tercatat masih ada empat korban hilang yang belum berhasil ditemukan.
Keputusan penghentian upaya pencarian itu diambil usai rapat koordinasi lintas sektor yang digelar di Kantor Bupati Cirebon, Kamis (6/6/2025). Rapat itu melibatkan TNI, Polri, Basarnas, BPBD maupun Inspektur Tambang.
Bupati Cirebon, Imron mengatakan, keputusan penghentian pencarian dilakukan demi keselamatan personel tim SAR Gabungan. Pasalnya, kondisi di Gunung Kuda dinilai berbahaya seiring kondisi lereng gunung yang lagil dan kerap terjadi longsor susulan.
“Kami ada masukan-masukan dari yang hadir itu bahwa lebih maslahat, lebih utama, kita ditutup dulu, demi keselamatan kita semua,” tukas Imron, saat ditemui usai rapat.
Imron menyatakan, hingga kini masih ada empat korban yang belum ditemukan. Ia mengungkapkan, camat pada hari ini telah bersilaturahmi ke keluarga korban untuk menyampaikan informasi tersebut.
"Alhamdulillah, keluarga korban telah mengikhlaskan dan menerima,” tuturnya.
Imron menambahkan, area tambang Gunung Kuda pun saat ini telah ditutup. Hal itu untuk mengantisipasi bilamana ada warga yang berniat melakukan pencarian mandiri.
“Ya sekarang ditutup dulu. Tidak boleh (ada yang masuk lokasi). Masyarakat, keluarga, siapapun tidak boleh,” tukasnya.
Untuk itu, pihak kepolisian dan TNI membuat portal dan police line di akses masuk area tambang. Pemasangan portal dan police line pun langsung dilakukan sore ini.
Dengan penghentian pencarian itu, Imron pun menyatakan status tanggap darurat yang telah ditetapkannya tujuh hari yang lalu juga resmi berakhir.
Sementara itu, terkait dengan nasib para pekerja tambang yang terdampak akibat penutupan area pertambangan tersebut, Imron menyatakan, Pemkab Cirebon akan melakukan evaluasi. Pemkab Cirebon juga akan memberikan perhatian khusus terhadap keluarga korban, terutama pendidikan anak-anak mereka.
"Saat ini kita baru memastikan keluarganya dijamin terlebih dahulu, khususnya terkait pendidikan anaknya. Mungkin nanti soal kerjaan lain, kita akan kaji," tukasnya.
Seperti diketahui, longsor di area tambang Gunung Kuda terjadi pada Jumat (30/5/2025). Hingga kini, tercatat ada 21 korban meninggal yang berhasil ditemukan. Selain itu, masih ada empat korban lainnya yang belum ditemukan.
View this post on Instagram