Rabu 21 May 2025 12:54 WIB

Kejagung Tangkap Bos PT Sritex Iwan Lukminto di Solo

“Betul. Ditangkap malam tadi (20/5/2025) di Solo,” kata Jampidsus Febrie Adriansyah.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Direktur Utama PT. Sri Rejeki Isman Tbk. Iwan S. Lukminto.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Direktur Utama PT. Sri Rejeki Isman Tbk. Iwan S. Lukminto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap bos PT Sritex Iwan Lukminto. Tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menangkap Iwan Lukminto di Solo, Jawa Tengah (Jateng) pada Selasa (20/5/2025) malam. Jampidsus Febrie Adriansyah membenarkan kabar tentang penangkapan bos bekas perusahaan tekstil terbesar di Indonesia tersebut.

“Betul. Ditangkap malam tadi (20/5/2025) di Solo,” kata Febrie saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga

Febrie menerangkan, penangkapan tersebut terkait dengan pengusutan dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit sejumlah perbankan milik pemerintah yang sedang diusut oleh Kejagung baru-baru ini. Namun status hukum Iwan Lukminto belum diumumkan resmi setelah penangkapan tersebut.

Pekan lalu, Febrie menyampaikan timnya memang sedang mengusut dugaan korupsi terkait dengan PT Sritex. Dia menjelaskan fokus penyidikan yang dilakukan timnya terkait dengan adanya dugaan penyimpangan dalam pemberian fasilitas kredit sejumlah perusahaan perbankan milik pemerintah kepada PT Sritex. PT Sritex adalah perusahaan tekstil yang berbasis di Sukoharjo, Jateng.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan, status pengusutan korupsi kredit PT Sritex masih dalam status penyidikan umum. “Terkait perkara itu (korupsi PT Sritex) masih bersifat penyidikan umum. Dan penyidik di Jampidsus terus mengumpulkan bukti-bukti untuk membuat terang tindak pidana ini,” kata Harli, Kamis (15/5/2025).

“Dan saksi-saksi juga masih terus dilakukan pemeriksaan. Dan kita berharap tentunya dari pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti ini, terungkap fakta hukum yang mengindikasikan adanya kerugian negara,” ujar Harli.

photo
Industri tekstil di Indonesia - (Tim infografis)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement