REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa tiga petinggi PT Sri Rezeki Isman (Sritex) dan pejabat Kantor Pusat Bank DKI pada Selasa (27/5/2025). Pemeriksaan oleh tim penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung terkait dengan penyidikan lanjutan korupsi pemberian fasilitas kredit sejumlah bank pemerintah kepada PT Sritex yang merugikan negara senilai Rp 692 miliar.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan, tiga petinggi Sritex yang diperiksa berinisial AA, AMS, dan EPS. AA diperiksa selaku direktur marketing PT Sritex periode 1990-2020. AMS diperiksa atas perannya sebagai direktur keuangan PT Sritex. Dan EPS yang menjabat direktur operasional PT Sritex.
Adapun para pejabat Bank DKI yang diperiksa adalah ASR selaku relationship manager PT Bank BKI dan GNW atas perannya sebagai pemimpin group risiko kredit Kantor Pusat Bank DKI 2019-2021. Berikutnya, IKI diperiksa terkait perannya sebagai pemimpin divisi legal administrasi pinjaman pada PT Bank DKI 2020-2021 dan WK sebagai analis kredit korporasi pada Kantor Layanan Korporasi Surakarta 2018-2019.
Terakhir adalah MAN yang diperiksa selaku analis pengembangan bisnus kredit korporasi dan komersial Bank BPD Jateng 2018. "Delapan orang yang diperiksa tersebut, AA, AMS, ASR, GNW, IKI, WK, MAN, dan EPS diperiksa sebagai saksi. Kedelapan saksi tersebut diperiksa terkait dengan tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit PT BPD Jawa Barat dan Banten, PT Bank DKI dan BPBD Jateng kepada PT Sritex," kata Harli di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025).
Harli menjelaskan, pemeriksaan saksi-saksi juga terkait dengan pembuktian terhadap para tersangka yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pada Senin (26/5/2025), tim penyidikan Jampidsus Kejagung memeriksa enam saksi dari kalangan perbankan terkait kasus yang sama. Mereka adalah TS selaku analis kredit keuangan Kantor Layanan Surakarta Bank Jateng 2018-2021 dan FAP sebagaikepala seksi legal dan administrasi kredit PT BPD Jateng Cabang Salatiga.
Kemudian, JRZ diperiksa selaku pemimpin departemen pencairan pinjaman Group Operasional PT Bank DKI periode 2018-2023 dan HG sebagai pemimpin divisi risiko kredit dan pembiayaan menengah dan treasury PT Bank DKI 2017-2023. Terakhir adalah ARA yang diperiksa selaku Vice President Bisnis Komersial II Bank DKI. "Pemeriksaan saksi-saksi tersebut, juga dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi berkas perkara para tersangka," kata Harli.