REPUBLIKA.CO.ID, BILBAO -- Pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou menepis pertanyaan tentang masa depannya di klub asal London itu dalam konferensi pers pada Selasa (20/5/2025) menjelang final Liga Europa. Ia marah, membantah anggapan bahwa dirinya seorang badut.
Postecoglou menegaskan, pekerjaannya tidak menjadi masalah menjelang pertandingan final melawan Manchester United di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis (22/5/2025) dini hari WIb. Ia menegaskan, fokusnya adalah memenangkan trofi Eropa pertama Tottenham dalam 41 tahun dan trofi pertama mereka sejak 2008.
"Masa depan saya terjamin, kawan," kata Postecoglou, yang timnya telah mengalami musim domestik terburuk selama hampir 50 tahun, kepada wartawan.
"Saya bukan orang pertama yang berganti pekerjaan. Saya punya keluarga yang indah. Saya punya kehidupan yang hebat. Jangan buang waktu tidur Anda untuk memikirkannya."
Trofi Eropa terakhir Spurs adalah Piala UEFA pada tahun 1984, sementara trofi domestik terakhir mereka diraih ketika mengangkat Piala Liga Inggris pada 2008.
Pelatih, yang berbicara penuh semangat tentang perjalanan orang tuanya dari Yunani ke Australia, menekankan bahwa perhatian utamanya adalah memanfaatkan kesempatan untuk memberikan sesuatu yang istimewa bagi Tottenham dan para pendukung mereka.
"Apa pun yang terjadi setelah esok hari tidaklah relevan jika Anda memikirkan peluang yang disajikan kepada kita saat ini," kata Postecoglou.
"Sudah bertahun-tahun saya tidak memenangkan trofi. Jika saya khawatir dengan masa jabatan saya di klub ini, wajar saja jika saya mengatakan bahwa kami tidak akan berada di posisi ini karena saya akan terlalu teralihkan oleh hal-hal yang tidak penting."
Postecoglou menegaskan bahwa dia belum membicarakan masa depannya dengan para pemainnya. Ia bereaksi dengan marah pada satu tahap, sebagai respons terhadap artikel surat kabar yang menyatakan bahwa dia akan dianggap sebagai pahlawan atau badut.