REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester United (MU) Ruben Amorim menegaskan tidak punya rencana untuk meninggalkan tim yang bermarkas di Old Trafford itu. Pernyataan ini dilontarkan Amorim karena rasa tanggung jawab atas kinerja buruk Setan Merah, termasuk kekalahan 0-2 akhir pekan lalu dari West Ham United.
MU terhuyung-huyung, menjalani musim terburuk mereka sejak terdegradasi pada tahun 1974. Setan Merah menelan kekalahan yang ke-17 dari 36 pertandingan sekaligus kekalahan kesembilan di Old Trafford, yang dulunya merupakan benteng kokoh.
Amorim mengatakan , ia mungkin harus pergi jika performa buruk mereka berlanjut.
"Sejak saya tiba di sini, saya berbicara tentang standar, dan saya tidak dapat melihat tim mendapatkan hasil ini, terutama di Liga Primer, dan tidak mengatakan apa-apa, dan tidak mengambil tanggung jawab," kata Amorim Rabu (14/5/2025) menjelang final Liga Europa pekan depan melawan Tottenham Hotspur.
"Saya memiliki ide yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Saya memahami masalah tim, jadi saya jauh dari kata menyerah. Yang saya katakan adalah bahwa kami perlu tampil, dan kami memiliki musim ini. Pada masa depan kami perlu tampil atau kami harus berubah Itu hal yang normal," ujarnya.
MU yang terpuruk di posisi ke-16 klasemen Liga Primer, menghadapi Spurs yang juga sedang berjuang di liga domestik. Tottenham berada satu peringkat di bawah tim asuhan Amorim di klasemen.
Namun, final pada 21 Mei di Bilbao menawarkan kedua tim harapan dengan peluang untuk berlaga di Liga Champions tahun depan.
Ketika ditanya mana yang menurutnya lebih memuaskan, mengangkat trofi Liga Europa atau lolos ke kompetisi klub elite Eropa, ia berkata, "Liga Champions lebih penting, untuk segalanya, untuk mempersiapkan musim berikutnya, dan kami seharusnya berada di Liga Champions. Liga Europa di sini tidaklah cukup dan Anda merasakannya di sini. Ini adalah cara terbaik untuk membantu kami mencapai puncak."