REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerang Manchester United Matheus Cunha mengaku bersyukur atas kebangkitan timnya di bawah asuhan Ruben Amorim. Ia menilai performa konsisten bersama klub menjadi faktor penting yang membawanya kembali memperkuat tim nasional Brasil besutan Carlo Ancelotti menjelang Piala Dunia 2026.
Cunha, 26 tahun, menjadi salah satu pemain yang terus mendapat kepercayaan sejak Ancelotti resmi menangani Brasil pada Mei lalu. Ia turut membantu mempersiapkan skuad peraih lima gelar juara dunia itu menghadapi turnamen akbar di Amerika Utara tahun depan.
Musim ini, penampilan Cunha bersama United mendapat sorotan. Ia masuk dalam empat daftar skuad terakhir Brasil berkat fleksibilitasnya di lapangan. Cunha kini dikenal mampu bermain sebagai gelandang serang maupun penyerang hibrida. Kemampuan ini memperbesar peluangnya menembus skuad utama Selecao di Piala Dunia mendatang.
“Mengetahui bahwa pelatih memercayai saya untuk bermain di berbagai posisi itu penting,” kata Cunha kepada wartawan dalam konferensi pers di London, Selasa (11/11/2025). “Ini memberi saya tanggung jawab untuk menjadi penentu dan selalu bekerja keras di mana pun ia menempatkan saya. Anda harus memberikan hasil dan membuktikan bahwa Anda siap.”
Brasil dijadwalkan menghadapi Senegal dalam laga persahabatan di Stadion Emirates, London, pada Sabtu (15/11/2025).
Cunha juga menyinggung perjalanan pribadinya sebelum kembali bersinar bersama timnas. Ia menilai kebangkitan Manchester United menjadi faktor penting dalam mengembalikan kepercayaan dirinya setelah gagal masuk skuad Brasil pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Ia tidak menampik rasa kecewa mendalam ketika namanya tidak tercantum dalam daftar akhir skuad Brasil. Momen itu sempat terekam publik lewat sebuah video viral yang memperlihatkan dirinya menangis. Kini, pengalaman itu justru menjadi titik balik kariernya.
“Setiap momen dalam hidup adalah kesempatan untuk berkembang,” ujarnya. “Tidak terpilih untuk Qatar memang menyakitkan, tetapi itu mengajari saya untuk menghadapi kemunduran dengan cara yang berbeda. Saya telah menjadi dewasa. Rasa frustrasi itu kemudian mendorong saya ke posisi saya sekarang.”
Cunha menilai performa impresif Manchester United di bawah Amorim berperan besar dalam menjaga konsistensinya. Ia menyebut stabilitas di level klub menjadi fondasi bagi penampilan apik di tim nasional.
“Manchester United adalah klub yang seharusnya selalu berada di puncak,” ujarnya. “Saya bersyukur bermain di tim yang berprestasi dan bersaing dengan baik. Untuk mendapatkan tempat di tim nasional, Anda harus secara konsisten menunjukkan kemampuan Anda di level klub.”
Menjelang Piala Dunia 2026, Cunha memuji pendekatan Ancelotti yang dinilainya membawa arah baru dalam permainan timnas Brasil.
“Siklus baru ini terasa berbeda, meskipun banyak pemain yang berganti-ganti. Arahnya jelas, dan semua orang mengerti apa yang ingin kami capai,” kata Cunha menegaskan.
View this post on Instagram