REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menang atau jadi pecundang. Tak ada pilihan di tengah-tengah. Itulah tantangan dihadapi Manchester United (MU) dan Tottenham Hotspur menjelang final Liga Europa pada Kamis (22/5/2025) dini hari WIB.
Bagi pemenang pertarungan antarklub Inggris di Stadion San Mames, Bilbao tersebut, ada tiket emas akses ke Liga Champions selain menambah piala di lemari trofi. Bagi yang kalah, absen di sepak bola Eropa tahun depan, hinaan karena tumpukan rekor baru memalukan yang tercipta, sampai kehilangan potensi uang besar musim depan dari kompetisi antarklub terelite Eropa.
Itulah yang dipertaruhkan di San Mames saat dua raksasa sepak bola Inggris mendapatkan satu kesempatan terakhir untuk menyelamatkan musim kelam mereka.
Era kejayaan MU ketika menjadi raja Liga Primer Inggris sudah lama berlalu. Setelah 12 tahun tanpa memenangkan gelar Inggris, musim ini menjadi titik terendah terbaru.
MU berada di posisi ke-16 dari 20 tim di klasemen, mencatat rekor klub 18 kekalahan dalam satu musim sejak Liga Primer dimulai pada tahun 1992. MU juga dipastikan akan mencatat total poin terburuknya pada era ini, serta posisi finis terendah.
"Kami memiliki hal-hal yang lebih besar untuk dihadapi agar klub ini kembali ke puncak. Besok dapat membantu, dan memberi kami kekuatan untuk melakukan apa yang harus kami lakukan," kata pelatih MU Ruben Amorim pada Selasa (20/5/2025).
Ikuti Whatsapp Channel Republika