REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P
Dodi Mulya (45 tahun) tengah duduk beristirahat sambil menunggu pesanan di pinggir jalan kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2025) siang. Ritsleting jaket berwarna hijau yang menjadi atributnya sebagai pengemudi ojek daring (ojol) dibiarkan terbuka. Sambil meminum kopi, ia pun sesekali memeriksa handphone-nya.
"Dulu itu enak banget cari duit. Kenapa tambah ke sini, driver seperti digencet, diperah?" kata Dodi kepada Republika.
Ia mengaku sudah sejak 2017 bergabung menjadi mitra pengemudi Grab. Awalnya, bekerja sebagai pengemudi ojol hanya menjadi sampingan baginya. Namun, ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan utamanya dan fokus melakoni pekerjaan sebagai pengemudi ojol sejak 2018.
Ketika masih bekerja sebagai petugas keamanan, ia hanya menjadi pengemudi ojol selepas pulang kerja pada sore hari. Selama tiga jam menjadi pengemudi ojol, uang yang didapatkannya bisa mencapai Rp 100 ribu.
Tak hanya itu, pengemudi ojol ketika itu sangat gampang untuk mendapatkan bonus. Besaran bonusnya pun lumayan, yaitu mencapai 180 ribu per hari. Namun, saat ini perlu menyelesaikan 20 pesanan untuk mendapatkan bonus. Besaran bonusnya pun hanya Rp 20 ribu.
"Sekarang, nyari duit 100 ribu, dari pagi sampai sore," ujar Dodi.
Ia menambahkan, besaran uang yang diterima oleh pengemudi ojol dari setiap pesanan juga kurang manusiawi. Untuk setiap orderan makanan misalnya, pengemudi hanya diberikan tarif dasar Rp 6.500. Padahal, menurut dia, ongkos yang dibayar pelanggan bisa mencapai Rp 15 ribu.
"Tapi yang masuk ke driver hanya 6.000-7.000. Berapa persen potongannya? Itung aja sendiri," kata dia.
Menurut Dodi, potongan yang diberlakukan oleh aplikator itu tidak masuk akal. Padahal, potongan dari aplikator pada era dirinya bergabung hanya 10 persen.
Ia pun mengaku menyesal melepas pekerjaannya sebagai petugas keamanan. Padahal, ketika itu gajinya per bulan sudah mencapai UMR. Namun, sebagai pengemudi ojol, saat ini rata-rata penghasilannya per bulan hanya sekitar Rp 1,5 juta.
"Pasti nyesel. Dulu gaji saya terakhir 3 jutaan, UMR lah. Sekarang nyesel resign. Sekarang paling sebulan cuma bisa dapat Rp 1,5 juta. Itu hanya buat kebutuhan sehari-hari, susah punya simpanan," kata ayah yang punya tiga anak itu.
View this post on Instagram