Ahad 07 Dec 2025 03:00 WIB

Longsor Sebabkan Pendangkalan Sungai Aek Godang di Sibolga

Pendangkalan Sungai Aek Godang di Sibolga terjadi setelah longsor melanda, menyebabkan warga mengungsi dari permukiman.

Rep: antara/ Red: antara
Longsor akibatkan sungai di Sibolga mengalami pendangkalan.
Foto: antara
Longsor akibatkan sungai di Sibolga mengalami pendangkalan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH, – Aliran Sungai Aek Godang di Sibolga Julu, Sumatera Utara, mengalami pendangkalan signifikan akibat longsor yang menerjang kawasan perbukitan di bagian hulu pada akhir pekan lalu. Fenomena ini membuat permukaan air menyusut hingga setinggi betis orang dewasa.

Berdasarkan pantauan di Sibolga Julu pada Sabtu (6/12), material seperti pasir, batu, dan batang kayu terbawa arus dan menumpuk di dasar sungai, mengubah bentuk alur alirannya. Bagian tengah sungai kini menyerupai daratan, sementara sempadan sungai tampak lebih lebar dibanding aliran air yang tersisa.

Sonia, warga Sibolga Julu, membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, intensitas hujan tinggi pada 25-27 November telah meningkatkan debit air, membawa material longsor dari perbukitan ke hilir dan menimbun sebagian besar dasar sungai.

“Sekarang sungai sudah menyerupai daratan dan bisa diseberangi warga dengan jalan kaki. Padahal sebelum peristiwa itu, alirannya dalam,” kata Sonia. Ia menambahkan, penumpukan material ini menyebabkan pendangkalan yang membuat air mudah meluap saat hujan.

Kondisi ini sempat memicu banjir yang merendam jalan raya dan menggenangi permukiman di beberapa titik sekitar Sungai Aek Godang di jalur Sibolga-Tapanuli Tengah. Akibatnya, sejumlah warga mengungsi ke Aula Gereja HKBP Sibolga Julu di Kelurahan Angin Nauli.

BPBD Sibolga mencatat sekitar 700 warga mengungsi ke aula gereja selama masa darurat. Namun, pada hari ke-12 pascabencana, mereka sudah mulai kembali ke rumah masing-masing setelah hujan reda dan debit air berangsur normal.

Mereka kini pulang dan mulai membersihkan rumah masing-masing. Sonia berharap normalisasi aliran sungai dapat segera dilakukan agar bencana serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement