REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Iran memberikan sindiran sarkasme terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyatakan Iran menimbulkan ancaman eksistensial bagi negaranya dan umat manusia secara keseluruhan, terutama jika negara tersebut memperoleh senjata nuklir.
Di saat yang sama Institut Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Internasional mengonfirmasi bahwa pihak berwenang Iran memperkuat situs nuklir bawah tanah.
Di tengah laporan bahwa negaranya sedang memperkuat fasilitas nuklir baru di selatan Natanz, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi memperingatkan agar Israel tidak menghalangi perundingan nuklir yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat.
Menghalangi jalur diplomasi
Dia mengatakan dalam sebuah tweet di akun "X" miliknya pada Rabu (23/4/2025) malam: "Upaya rezim Israel dan beberapa kelompok kepentingan khusus untuk menghalangi jalur diplomasi - dengan menggunakan berbagai metode - terlihat jelas.”
"Dinas keamanan Iran dalam keadaan siaga tinggi karena kasus-kasus percobaan sabotase dan operasi pembunuhan sebelumnya yang dirancang untuk memprovokasi tanggapan yang sah," katanya.
Citra satelit yang menakutkan
"Dapat diperkirakan bahwa mereka yang berusaha memanipulasi opini publik akan menggunakan klaim palsu dan argumen yang menyesatkan, seperti citra satelit yang menakutkan," katanya dalam tweet-nya.
BACA JUGA: Israel Dihajar Kebakaran Hebat, Ketika Api dan Angin Menjadi Tentara Allah SWT
Dia dilampirkan pada sebuah gambar satelit dengan wajah hantu yang menakutkan. "Setiap miligram uranium yang diperkaya di Iran berada di bawah pengawasan dan pemantauan penuh dan terus menerus dari IAEA," katanya.
The attempts by the Israeli regime and certain Special Interest groups to derail diplomacy—using variety of tactics—is abundantly clear for all to see.
Our security services are on high alert given past instances of attempted sabotage and assassination operations designed to… pic.twitter.com/yW4FXO0za6
— Seyed Abbas Araghchi (@araghchi) April 23, 2025