Selasa 22 Apr 2025 14:47 WIB

Dinkes Cianjur Tetapkan Status KLB Kasus Keracunan Massal Diduga karena MBG

Keracunan massal terjadi setelah para siswa menyantap makanan bergizi gratis (MBG).

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Para pekerja menyiapkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Dapur Makan Bergizi Gratis Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Para pekerja menyiapkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Dapur Makan Bergizi Gratis Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) dalam kasus keracunan massal yang menimpa siswa SMP PGRI 1 Cianjur dan MAN 1 Cianjur, serta wilayah Cimande, Senin (21/4/2025). Keracunan massal terjadi setelah para siswa menyantap makanan bergizi gratis (MBG).

"Keracunan (massal) sudah pasti KLB, yang di Mande, MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur," ucap Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Yusman Faizal kepada wartawan saat dihubungi, Selasa (22/4/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan, petugas Dinkes Cianjur sudah melakukan asesmen dan surveilans di lapangan. Mereka akan mengambil sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan massal.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan wawancara mendalam kepada korban dan pihak terkait. Penanganan terhadap pasien yang mengalami gejala pun dilakukan secara komperhensif hingga sembuh.

Yusman mengatakan, pihaknya akan mengirimkan sampel makanan dan minuman kepada Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Diharapkan pemeriksaan dapat berjalan cepat sehingga hasilnya keluar cepat.

"(Hasil) kalau yang normal sekitar dua pekan, sepekan juga bisa keluar hasilnya," ungkap Yusman.

Terkait kondisi puluhan siswa yang mengalami gejala sakit usai menyantap MBG, ia mengatakan, sebagian sudah diizinkan pulang sesuai diobservasi oleh petugas kesehatan. Mereka yang mengalami gejala terus menerus bisa dialihkan ke ruang rawat inap.

"Kalau ada gejala yang meningkat, harus masuk ke dalam ruangan rawat inap. Sementara hanya di IGD," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement