Ahad 20 Apr 2025 15:08 WIB

Banjir Bandang di Palabuhanratu Sukabumi, Satu Orang Meninggal Dunia

Petugas melakukan asesmen di lokasi kejadian.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Foto udara Jembatan Cidadap yang amblas akibat terjangan banjir bandang di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). Amblasnya jembatan tersebut menyebabkan akses dari Palabuhanratu dan Kiara Dua terputus.
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Foto udara Jembatan Cidadap yang amblas akibat terjangan banjir bandang di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). Amblasnya jembatan tersebut menyebabkan akses dari Palabuhanratu dan Kiara Dua terputus.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Sabtu (19/4/2025) kemarin menyebabkan ratusan rumah sempat terendam banjir di Desa Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu. Selain itu, terdapat satu orang Entis Sutisna (49 tahun) meninggal dunia.

Pranata Humas Ahli Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir bandang di Kampung Cangehgar dan Kampung Cempakaputih, Desa Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga

"Ratusan rumah terendam banjir, meninggal satu orang atas nama Entis Sutisna," ucap Hadi saat dikonfirmasi, Ahad (20/4/2025).

Ia menuturkan petugas melakukan asesmen di lokasi kejadian dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada. Hadi mengatakan kondisi banjir sudah surut akan tetapi pendataan masih terus dilakukan kepada masyarakat terdampak.

"Masyarakat tetap harus waspada," ungkap dia.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu mengatakan seluruh wilayah Jawa Barat saat ini masih dalam periode musim hujan. Kondisi tersebut ditandai dengan curah hujan yang masih cukup signifikan di beberapa wilayah di Jawa Barat.

"Saat ini  wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya masih berada pada periode musim hujan," kata dia.

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana seperti genangan, banjir, tanah longsor dan angin kencang. Mereka yang beraktivitas di luar ruangan apabila terjadi cuaca buruk diharapkan untuk berlindung di tempat yang aman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement