REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka menekankan kepada generasi muda Indonesia tentang pentingnya kecepatan dalam belajar, beradaptasi, dan memanfaatkan peluang untuk menghadapi kompetisi global. Menurut dia, di tengah dinamika ekonomi, geopolitik, dan perubahan iklim, generasi muda dituntut untuk lebih lincah dan responsif terhadap berbagai perubahan.
"Penentu di era kompetisi saat ini adalah bukan siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling cepat belajar, cepat beradaptasi, dan cepat memanfaatkan peluang," ujar Gibran dikutip dari tayangan video di saluran YouTube "Gibran Rakabuming" di Jakarta, Sabtu (20/4/2025).
Gibran menyoroti momentum bonus demografi yang mencapai puncaknya pada 2030 hingga 2045 sebagai peluang emas bagi Indonesia. Saat itu, sekitar 208 juta masyarakat Indonesia akan berada dalam usia produktif, yang menciptakan peluang besar untuk mendorong kemajuan bangsa.
Mantan wali kota Solo tersebut mengingatkan, peluang itu harus dikelola sebaik mungkin. Dia juga menggarisbawahi pentingnya generasi muda menguasai teknologi seperti kecerdasan artifisial (AI).
Gibran menilai, AI tidak akan menggantikan manusia dan bukan merupakan ancaman. Dia menyebut, manusia yang tidak menggunakan AI akan dikalahkan oleh manusia lain yang memanfaatkan teknologi tersebut.
Gibran pun percaya bahwa generasi muda Indonesia tidak takut terhadap tantangan dan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman. "Kita adalah petarung tangguh, kita hanya butuh alasan untuk percaya," ucapnya.
Gibran menyatakan, generasi muda memegang peran kunci dalam menentukan arah kemajuan bangsa. Bonus demografi, sambung dia, jika dimanfaatkan secara optimal, dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan di masa depan.