REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) menyatakan keterkejutannya atas serangan terhadap tenda-tenda di Jalur Gaza yang menewaskan 15 anak-anak. Seorang anak berkebutuhan khusus syahid terbakar hidup-hidup dalam serangan tersebut.
“Gambaran anak-anak yang terbakar saat berlindung di tenda darurat seharusnya mengguncangkan kita semua,” kata direktur eksekutif UNICEF dalam postingannya di X. Mereka mengatakan sejak Israel melanggar gencatan senjata pada 18 Maret, hampir 600 anak-anak Palestina telah terbunuh dan lebih dari 1.600 orang terluka.
“Semua pihak dalam konflik ini harus menghormati hukum kemanusiaan internasional. Melindungi warga sipil. Memfasilitasi bantuan. Melepaskan sandera. Memperbarui gencatan senjata,” tambahnya.
Belakangan, serangan Israel ke Gaza kian menjadi-jadi. Serangan terjadi di mana-mana, tidak hanya menyasar rumah-rumah dan gedung-gedung apartemen tetapi bahkan tenda-tenda yang menampung para pengungsi yang terpaksa mengungsi.
Aljazirah melaporkan serangan yang disengaja terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas penting. Sekolah, tempat penampungan dan titik distribusi terkena dampaknya, begitu pula Komite Internasional Bulan Sabit Merah (ICRC).
The last 24 hours were deadly for children in Gaza.
Airstrikes on tents in Gaza reportedly killed 15 children, including a child with disabilities who burned to death.
Images of children burning while sheltering in makeshift tents should shake us all to our core. pic.twitter.com/UiIEM7yl5X
— Catherine Russell (unicefchief) April 17, 2025
Yang lebih memprihatinkan lagi adalah penargetan fasilitas ICRC. Ini adalah kedua kalinya hanya dalam dua minggu kantor ICRC di bagian selatan Gaza mendapat serangan langsung dari militer Israel. Meskipun serangan ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun menimbulkan kerusakan fisik. Serangan-serangan ini tidak hanya terjadi pada ICRC. Organisasi serupa yang memberikan bantuan penting kepada pengungsi juga menjadi sasaran langsung.
Pada Rabu malam, angkatan udara Israel menyerang tenda pengungsi di Khan Younis, menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina serta melukai tujuh lainnya, menurut pejabat kesehatan setempat.
Aljazirah melaporkan, mereka juga menyatakan bahwa di antara mereka yang syahid adalah seorang anak berkebutuhan khusus yang terbakar hidup-hidup dalam api yang melalap tenda, sementara tetangganya dan orang-orang yang tinggal di tenda terdekat bergegas memadamkan api dan mengendalikan situasi.
Mereka yang terluka dalam serangan itu kini menerima perawatan di Rumah Sakit Nasser dan menderita luka parah serta luka bakar yang memerlukan perawatan medis segera, yang hampir tidak tersedia. Serangan terhadap kamp tenda darurat tersebut telah memicu kecaman dari kelompok hak asasi manusia, yang telah berulang kali memperingatkan bahwa serangan tersebut mungkin melanggar hukum internasional.
Setidaknya 40 warga Palestina syahid dan 73 lainnya terluka di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir akibat genosida Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, menurut sumber medis. Mereka mengatakan bahwa jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah meningkat menjadi 51.065 korban jiwa, dengan tambahan 116.505 orang menderita luka-luka. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Enam warga sipil syahid dan lainnya terluka pada hari Kamis ketika pasukan pendudukan Israel mengebom sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp Jabalia, sebelah utara Jalur Gaza. Koresponden WAFA melaporkan bahwa pesawat Israel mengebom Sekolah Ayoubiya, yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), di kamp Jabalia, menewaskan sedikitnya enam warga sipil dan melukai lainnya.
Beberapa warga sipil Palestina syahid dan terluka pada hari Kamis dalam penembakan Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza. Koresponden WAFA melaporkan, beberapa warga tewas dan lainnya terluka ketika pendudukan Israel mengebom sekelompok warga di Jalan Nazir di kawasan Al-Sha'af sebelah timur Kota Gaza. Ia menambahkan, warga lainnya syahid akibat penembakan artileri Israel di wilayah Shuja'iyya sebelah timur Kota Gaza.
Helikopter Israel melepaskan tembakan secara intensif ke wilayah utara kota Rafah di Jalur Gaza selatan, dan sebuah pesawat tak berawak Israel juga melancarkan serangan udara di selatan Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Sumber medis melaporkan, 23 warga, termasuk 16 anak-anak, syahid dalam serangan udara Israel terhadap tenda-tenda yang menampung pengungsi di Jalur Gaza sejak kemarin malam.