Kamis 17 Apr 2025 19:52 WIB

Serangan Israel Bakar Anak Berkebutuhan Khusus di Tenda Pengungsi

Israel terus serang tenda-tenda pengungsi di Gaza.

Warga membawa jenazah anggota keluarga Abu Al-Rous, yang syahid ketika serangan udara Israel menghantam tenda pengungsian mereka di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, 17 April 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga membawa jenazah anggota keluarga Abu Al-Rous, yang syahid ketika serangan udara Israel menghantam tenda pengungsian mereka di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, 17 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kebiadaban Israel di Jalur gaza seakan tak ada habisnya. Setelah menghancurkan sebagian besar bangunan di Gaza, militer Zionis kini menyasar tenda-tenda pengungsi dan menewaskan penghuninya, termasuk seorang anak berkebutuhan khusus yang terbakar hidup-hidup semalam.

Serangan terbaru Israel telah memperlihatkan kerentanan komunitas Palestina di bagian selatan Jalur Gaza. Pada Rabu malam, angkatan udara Israel menyerang tenda pengungsi di Khan Younis, menewaskan sedikitnya 10 sekeluarga Palestina serta melukai tujuh lainnya, menurut pejabat kesehatan setempat.

Baca Juga

Aljazirah melaporkan, mereka juga menyatakan bahwa di antara mereka yang syahid adalah seorang anak berkebutuhan khusus yang terbakar hidup-hidup dalam api yang melalap tenda, sementara tetangganya dan orang-orang yang tinggal di tenda terdekat bergegas memadamkan api dan mengendalikan situasi.

Mereka yang terluka dalam serangan itu kini menerima perawatan di Rumah Sakit Nasser dan menderita luka parah serta luka bakar yang memerlukan perawatan medis segera, yang hampir tidak tersedia. Serangan terhadap kamp tenda darurat tersebut telah memicu kecaman dari kelompok hak asasi manusia, yang telah berulang kali memperingatkan bahwa serangan tersebut mungkin melanggar hukum internasional.

Setidaknya 40 warga Palestina syahid dan 73 lainnya terluka di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir akibat genosida Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, menurut sumber medis.

photo
Para pelayat mendoakan jenazah 10 anggota keluarga Abu Al-Rous, yang syahid ketika serangan udara Israel menghantam tenda pengungsian mereka di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, 17 April 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Mereka mengatakan bahwa jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah meningkat menjadi 51.065 korban jiwa, dengan tambahan 116.505 orang menderita luka-luka. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Enam warga sipil tewas dan lainnya terluka pada hari Kamis ketika pasukan pendudukan Israel mengebom sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp Jabalia, sebelah utara Jalur Gaza.

Koresponden WAFA melaporkan bahwa pesawat Israel mengebom Sekolah Ayoubiya, yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), di kamp Jabalia, menewaskan sedikitnya enam warga sipil dan melukai lainnya.

Beberapa warga sipil Palestina syahid dan terluka pada hari Kamis dalam penembakan Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza. Koresponden WAFA melaporkan, beberapa warga tewas dan lainnya terluka ketika pendudukan Israel mengebom sekelompok warga di Jalan Nazir di kawasan Al-Sha'af sebelah timur Kota Gaza. Ia menambahkan, warga lainnya syahid akibat penembakan artileri Israel di wilayah Shuja'iyya sebelah timur Kota Gaza.

Dia menunjukkan bahwa helikopter Israel melepaskan tembakan secara intensif ke wilayah utara kota Rafah di Jalur Gaza selatan, dan sebuah pesawat tak berawak Israel juga melancarkan serangan udara di selatan Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

Sumber medis melaporkan, 23 warga, termasuk 16 anak-anak, syahid dalam serangan udara Israel terhadap tenda-tenda yang menampung pengungsi di Jalur Gaza sejak tadi malam. Jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 51.065, dan jumlah korban luka meningkat menjadi 116.505 sejak dimulainya agresi pada 7 Oktober 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement