REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR, – Pemerintah berencana mengaktifkan Very Small Aperture Terminal (VSAT) pada 211 titik buta atau blankspot jaringan internet di 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas di daerah-daerah tersebut pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal, menyatakan bahwa meskipun VSAT akan dipasang di banyak titik, masih ada kemungkinan beberapa daerah tidak terjangkau. "Kita mungkin perlu mencari alternatif lain seperti satelit Low Earth Orbit (LEO)," ujarnya di Makassar, Kamis.
Hingga saat ini, perangkat Starlink telah dipasang di lima titik wilayah kategori 3T di Kabupaten Kepulauan Selayar. Menurut Syamsu Rizal, Selayar dipilih karena wilayah ini belum bisa dilayani oleh jaringan yang ada, sementara kebutuhan akan konektivitas sangat mendesak, terutama di kawasan Balai Taman Nasional Taka Bonerate yang memiliki aktivitas ekonomi dan pariwisata.
Alternatif dan Kerjasama
Syamsu Rizal menjelaskan bahwa kemungkinan penggunaan perangkat lain selain Starlink juga terbuka. "Tidak tertutup kemungkinan nanti ada perangkat komersial lain yang akan digunakan," tambahnya. Pemerintah juga telah melakukan pertemuan dengan beberapa lembaga terkait seperti BAKTI dan Telkom untuk memastikan konektivitas tetap terjaga.
VSAT memang diperuntukkan bagi program 3T untuk membantu konektivitas, namun belum semuanya dapat dilayani karena keterbatasan infrastruktur seperti antena dan BTS mini. "Untuk sementara waktu, sambil menunggu kesiapan VSAT, kita menggunakan Starlink yang relatif lebih kuat dan independen," jelas Syamsu Rizal.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.