Kamis 10 Apr 2025 17:40 WIB

Keluarga Korban Pemerkosaan Dokter PPDS Kecewa Perlakuan RSHS Bandung, Ini Alasannya

Korban disebut menerima perlakuan kasar dari petugas keamanan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Polda Jawa Barat merilis tersangka PAP dokter residen PPDS yang memerkosa keluarga pasien di lantai 7 RSHS Bandung, Rabu (9/4/2025).
Foto: M Fauzi Ridwan
Polda Jawa Barat merilis tersangka PAP dokter residen PPDS yang memerkosa keluarga pasien di lantai 7 RSHS Bandung, Rabu (9/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Keluarga dari FH (21 tahun) korban pemerkosaan oleh Priguna Anugerah Pratama (31), dokter residen PPDS di RSHS Bandung, kecewa dengan perlakuan manajemen rumah sakit. Mereka mengatakan korban menerima perlakuan kasar dari petugas keamanan yang mengolok-olok dan tidak adanya permintaan maaf atau belasungkawa dari manajemen.

"Secara umum sampai saat ini dari pihak rumah sakit belum ada pernyataan belasungkawa untuk ayah saya, pernyataan maaf terhadap adik saya sebagai korban," ucap kakak ipar korban, A kepada wartawan melalui sambungan telepon saat berkomunikasi dengan kuasa hukum pelaku di Bandung, Kamis (10/4/2025).

Baca Juga

Ia mengoreksi rumah sakit untuk memperbaiki kinerja karyawan dan dapat terkontrol dengan baik oleh manajemen. Dengan begitu, diharapkan kasus yang menimpa adiknya tidak terulang atau terjadi kepada orang lain.

A melanjutkan, adiknya mendapatkan perlakuan kasar dari salah seorang petugas keamanan yang mengolok-ngoloknya. Padahal, korban dan keluarga tengah berkabung karena ayahnya meninggal dunia.

"Mohon maaf pihak rumah sakit ini satu bentuk koreksi besar untuk rumah sakit, pascakejadian masih ada tindakan pihak keamanan yang belum mencerminkan pihak keamanan terlepas itu oknum atau bukan. Keluarga masih berkabung," kata dia.

Ia mengatakan, ayah korban dirawat di RSHS Bandung pada tanggal 16 Maret hingga direkomendasikan untuk menjalani operasi pada tanggal 18 Maret. Pada saat tanggal itu, A menyebut adiknya diperkosa oleh dokter residen tersebut.

"Tanggal 19 dilakukan operasi oleh rumah sakit berjalan lancar, karena kondisi bapak semakin menurun akhirnya meninggal," kata dia.

Sebelumnya, aksi pemerkosaan yang dilakukan dokter residen PPDS Unpad di Gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung kepada FH terjadi pada tanggal 18 Maret. Modus pelaku meminta korban untuk melakukan transfusi darah dengan cara dibius hingga aksi tersebut dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement