REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 95 ribu penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dilaporkan belum menerima bantuan itu. Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menyalurkan KJP Plus Tahap I 2025 pada 20 Maret 2025 kepada seluruh penerima yang berjumlah 707.622 orang.
Gubernur Jakarta Pramono Anung membenarkan adanya 95 ribu penerima KJP yang dananya belum cair. Ia mengaku akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jakarta untuk membahas masalah tersebut.
"Hari ini saya secara khusus memanggil Kepala Dinas Pendidikan. Informasi yang kami dapatkan memang betul proses administrasinya belum selesai," kata dia di DPRD Provinsi Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Tak hanya itu, ia juga akan menghubungi Direktur Utama (Dirut) Bank DKI untuk mengatasi masalah tersebut. Pasalnya, dana KJP itu disalurkan melalui Bank DKI ke masing-masing rekening penerima KJP.
"Saya meminta dan saya telepon sendiri kepada Dirut Bank DKI untuk segera diselesaikan," kata dia.
Menurut dia, KJP merupakan bantuan yang sangat ditunggu oleh masyarakat. Karena itu, ia akan meminta seluruh jajarannya untuk menyalurkan KJP kepada para penerima pada pekan ini.
"KJP ini ditunggu bagi masyarakat yang tidak mampu, yang memang sangat membutuhkan untuk pendidikan anak dan keluarganya. Saya minta untuk diselesaikan dalam minggu ini," ujar Pramono.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sarjoko mengatakan, jumlah penerima KJP tahap 1 2025 sebanyak 707.622 orang. Mereka terdiri dari 338.971 siswa jenjang SD/MI, 189.437 siswa jenjang SMP/MTS, 62.295 siswa jenjang SMA/MA, 111.315 siswa jenjang SMK, 2.908 siswa jenjang SLB, dan 2.696 peserta didik PKBM.
"Terdapat dua kategori peserta didik penerima KJP Plus pada tahap I tahun 2025 ini, yaitu penerima lanjutan sebanyak 580.893, sedangkan penerima KJP Plus baru sebanyak 126.729," kata dia pada waktu pencarian KJP, akhir Maret 2025.