REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Aksi gabungan mahasiswa dan masyarakat masih terus dilakukan di depan gedung DPR RI,Kamis (20/3/2025). Aksi tersebut menyuarakan kekecewaan karena DPR RI dianggap mempercepat pengesahan RUU TNI.
Pantauan Republika, aksi di depan gedung DPR RI masih berlangsung hingga pukul 15.38 WIB. Massa aksi yang diklaim terdiri dari mahasiswa dan masyarakat terus menyuarakan kekecewaannya dan bergantian untuk berorasi. Bahkan, sekitar pukul 14.15 WIB hingga kini jalan Gatot Subroto di depan gedung DPR RI ditutup.
“Sebenarnya apa makna kedaulatan di republik ini. Sebenarnya apa makna dari kedaulatan rakyat,” teriak salah satu orator dengan bersemangat.
Orator tersebut kembali mengklaim bahwa demokrasi Indonesia kini bukan lagi berada di bawah kedaulatan rakyat. “Sejatinya demokrasi di Indonesia adalah demos minus kratos kekuasaan tanpa rakyat itu bukan kedaulatan rakyat,” katanya.
Sementara itu, salah seorang korlap aksi dari BEM UHAMKA Agus Salim mengungkapkan kekecewaannya disahkan RUU TNI tersebut. Pihaknya juga menegaskan akan terus menyuarakan aspirasi dan penolakan RUU tersebut.
“Kita cukup menyayangkan dari disahkan RUU TNI maka kita hari ini gabungan dari masyarakat sipil dan mahasiswa khususnya mengambil langkah tegas bahwasannya kita tidak akan mundur untuk memperjuangkan, membatalkan Undang-undang ini,” katanya.
Bahkan, pihaknya mengklaim akan mencoba berbagai cara agar penolakan tersebut dikabulkan.
“Bahkan kalau kita perlu sampai nginep atau strategi apapun kita lakukan supaya pemerintah bisa mendengarkan aspirasi kita,” katanya.