REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Menteri ATR mengungkapkan, enam pejabat yang terlibat di kasus pagar laut Bekasi diiming-imingi dengan 'uang rokok'. Hal tersebut diungkapkannya saat jumpa pers di kantor Kementerian ATR/ BPN, Jumat (21/2/2025).
Ketika ditanya soal motif pejabat tersebut, Nusron kemudian bertanya kepada Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN Dalu Agung Darmawan.
“Ada nggak pak? Waktu diperiksa gimana? Kenapa mau melakukan itu, kan ada pihak yang diuntungkan?” tanya Nusron.
Nusron pun mengatakan pejabat yang terlibat mau memuluskan aksinya karena uang rokok. Namun, ia enggan mengungkapkannya secara terperinci.
“Buat uang rokok katanya, (berapa) Tanya pak Dalu ya saya nggak tahu, jangan tanya saya, masak saya menteri nanya, uang rokoknya berapa gitu? Berapa bungkus? berapa pack? nanti kan repot saya,” katanya.
Sebelumnya, Nusron Wahid mengungkap adanya keterlibatan oknum pejabat hingga ke level kepala seksi (kasi) di lingkup BPN Bekasi dalam kasus pemagaran laut di wilayah Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Proses investigasi internal terhadap pegawai BPN yang diduga terlibat dalam kasus pagar laut Bekasi telah rampung dilaksanakan.
"Salah satunya di level itu. Karena kepala seksi yang bagian pengukuhan, kenapa tidak mengontrol itu," kata Nusron.
