Selasa 18 Feb 2025 17:59 WIB

Cerita Sugi Jadi Istri Pesanan WN China, Dipaksa Melayani Tiap Hari, Dibiarkan Kedinginan

Sugi sempat dijanjikan kehidupan yang layak dan seluruh kebutuhan keluarga dipenuhi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Sugi Purnamawati (memakai masker) warga Kabupaten Indramayu, yang diduga menjadi korban TPPO dengan modus pengantin pesanan dengan pria China akhirnya berhasil pulang, Ahad (16/2/2025).
Foto: Dok Republika
Sugi Purnamawati (memakai masker) warga Kabupaten Indramayu, yang diduga menjadi korban TPPO dengan modus pengantin pesanan dengan pria China akhirnya berhasil pulang, Ahad (16/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sugi Purnamawati (32), korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus pengantin pesanan dengan pria di China, akhirnya tiba di kampung halamannya di Desa Jambak, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu.

Sugi berhasil kabur dari rumah suami sirinya di China. Ia pulang ke Indonesia dengan uang pinjaman dari temannya yang bekerja di Taiwan. Ia tiba di Bandara Soekarno – Hatta pada Ahad (16/2/2025).

Baca Juga

Ditemui di kediamannya, Selasa (18/2/2025), Sugi pun menceritakan pengalaman sedihnya selama menjadi korban pengantin pesanan di China. Ia mengaku diperlakukan semena-mena oleh pria warga China yang dinikahkan dengannya tersebut.

Sugi menjelaskan, hampir setiap hari dipaksa untuk melayani pria China itu. Jika tidak dituruti, suami sirinya itu akan marah-marah dan mengadukannya ke agency. Akibatnya, ia juga dimarahi oleh oknum yang merekrutnya ke China.

Pernah suatu waktu, Sugi mencoba bersembunyi di kamar kosong saat suaminya meminta berhubungan. Ia mengaku saat itu merasa sangat tertekan. Namun, suaminya mengetahuinya dan terus menggedor-gedor pintu kamar meski saat itu pukul 02.30 dini hari waktu setempat.

“Pokoknya saya harus mendengarkan apa yang dia mau. Saat saya sakit pun dia gak mau tahu,” ucapnya, Selasa (18/2/2025).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement