Ahad 16 Feb 2025 06:52 WIB

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Modifikasi Cuaca Sampai 21 Februari

Operasi modifikasi cuaca itu dimulai sejak 14 Februari lalu.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Israr Itah
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin mendukung dan mengapresiasi Pemprov DKI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengantisipasi cuaca melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi terjadi cuaca ekstrem atau bencana Hidrometerologi di Jakarta.
Foto: dok Republika
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin mendukung dan mengapresiasi Pemprov DKI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengantisipasi cuaca melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi terjadi cuaca ekstrem atau bencana Hidrometerologi di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta kembali melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem. Operasi modifikasi cuaca itu dilakukan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), TNI AU, dan PT RAI.

Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta Michael Sitanggang mengatakan, operasi modifikasi cuaca kali ini akan berlangsung selama delapan hari. Operasi modifikasi cuaca itu telah dilakukan sejak 14 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga 21 Februari, dengan estimasi dua sorti penerbangan setiap harinya.

Baca Juga

“Langkah ini diambil sebagai upaya merespon potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada periode waktu tersebut," kata Michael melalui keterangannya, Sabtu (15/2/2025).

Ia menambahkan, pelaksanaan operasi modifikasi cuaca pada hari pertama, Jumat (14/2/2025) telah dilakukan sebanyak dua sorti penerbangan. Operasi modifikasi cuaca itu dilakukan dengan menggunakan bahan semai sebanyak 1.600 kg NaCl food grade.

“Misi operasi pada hari pertama menargetkan wilayah sasaran penyemaian di sekitar Selat Sunda dan Barat Laut Jakarta pada sorti satu, sedangkan pada sorti dua menyasar pada wilayah target Barat Daya Jakarta,” kata dia.

Sementara itu, Supervisi Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Fikri Nur Muhammad menyatakan, pada dasarian II Februari 2025 terdapat pertumbuhan awan lebih dari 70 persen merata di wilayah Jawa bagian Barat termasuk DKI Jakarta.

“Potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat secara umum memiliki potensi tinggi. Prediksi kelembaban udara di setiap lapisannya cukup lembab mencapai 90 persen," kata Fikri.

Sebelumnya, Pemprov Jakarta telah melaksanakan operasi modifikasi cuaca pada dua pekan lalu, tepatnya pada 1-6 Februari 2025. Modifikasi cuaca yang dilakukan bersama TNI AU dan PT RAI dinilai berhasil mengurangi intensitas hujan di wilayah Jakarta pada periode tersebut.

photo
Infografis Mengapa Mudah Sakit Saat Cuaca Ekstrem? - (republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement