Selasa 21 Jan 2025 19:19 WIB

Wapres Gibran Tegaskan Makan Bergizi Gratis Investasi Masa Depan

Gibran berharap, program Makan Bergizi Gratis dapat segera diperluas.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 11 Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Foto: Biro Pers Setwapres
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 11 Jakarta, Selasa (21/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sudah berjalan merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Program MBG digelar secara bertahap sampai akhir 2025.

Oleh karena itu, Gibran turun langsung ke Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2025), untuk meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di dua sekolah. Gibran mengunjungi SDN Pulogebang 06 dan SMA Negeri 11 Jakarta.

Baca Juga

Wapres dalam siaran resmi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Selasa menekankan, memberikan akses makanan bergizi bukan hanya soal memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga investasi masa depan. Sebab, generasi sehat adalah fondasi bangsa yang kuat.

Dalam kesempatan yang sama, Gibran juga menekankan program Makan Bergizi Gratis merupakan upaya pemerintah untuk memastikan anak-anak, khususnya anak-anak yang punya masalah kesehatan, untuk menerima asupan gizi seimbang. Oleh karena itu, ia berharap, program Makan Bergizi Gratis dapat segera diperluas.

Sehingga ada lebih banyak anak-anak, ibu hamil, balita, dan ibu menyusui yang menerima manfaat dari program tersebut. Wapres Gibran juga menegaskan komitmennya untuk terus memantau dan memastikan program Makan Bergizi Gratis berjalan efektif dan tepat sasaran.

Makan Bergizi Gratis, yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo, mulai efektif berjalan pada 6 Januari 2025. Hari pertama MBG digelar, ada 190 SPPG yang beroperasi memasok makan bergizi untuk sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement