Sabtu 06 Dec 2025 18:56 WIB

Divan Pertaruhkan Nyawa Selamatkan Ayah yang Sakit Saat Longsor di Tapteng, Ini Pesan Terakhirnya

Korban sempat menyelematkan diri, tapi balik lagi ke dalam rumah.

Kondisi banjir dan longsor di Kampung Rambutan, Desa Tukka, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025). Hari kesembilan bencana banjir di Tapanuli Tengah, Kampung Rambutan di Desa Tukka masih terendam banjir. Tumpukan kayu terlihat memenuhi Sungai Sigultom yang membuat aliran air meluber ke jalan. Upaya warga untuk membersihkan rumahnya dari lumpur terkendala peralatan dan tebalnya ketinggian lumpur yang menimbun rumahnya.r
Foto: Edwin Putranto/Republika
Kondisi banjir dan longsor di Kampung Rambutan, Desa Tukka, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025). Hari kesembilan bencana banjir di Tapanuli Tengah, Kampung Rambutan di Desa Tukka masih terendam banjir. Tumpukan kayu terlihat memenuhi Sungai Sigultom yang membuat aliran air meluber ke jalan. Upaya warga untuk membersihkan rumahnya dari lumpur terkendala peralatan dan tebalnya ketinggian lumpur yang menimbun rumahnya.r

REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH -- Sejumlah warga di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menyaksikan bagaimana Divan mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan sang ayah yang sakit stroke saat longsor melanda wilayah itu.  Korban bernama lengkap Divan Simangunsong (21), warga Perumahan Pandan Permai, Aek Matauli, Sibuluan Indah, Kecamatan Pandan.

Salah satu tetangga korban, Pindo Pasaribu saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu, mengatakan bahwa longsor besar itu terjadi, Selasa (25/11) pukul 09.30 WIB setelah sebelumnya hujan deras mengguyur kawasan Pandan selama lima hari empat malam.

Baca Juga

Divan saat itu sempat menyelamatkan diri keluar dari rumah bersama keluarganya. Namun, kata Pindo, setelah keluarga aman, korban memutuskan masuk kembali untuk memastikan tidak ada perlengkapan milik sang ayah tertinggal di rumah.

Namun saat korban kembali masuk, longsor susulan yang lebih hebat membawa batang kayu dan bongkahan batu berdiameter hingga dua meter dari Bukit Aek Matauli itu langsung mengubur. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement