Rabu 25 Dec 2024 17:31 WIB

Denmark akan Perkuat Pertahanan Militer di Greenland Usai Pernyataan Kontroversial Trump

Greenland adalah wilayah otonom di bawah monarki Denmark.

Puncak Greenland (ilustrasi)
Foto: republika
Puncak Greenland (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Pemerintah Denmark tengah berupaya meningkatkan kemampuan pertahanan di Greenland menyusul pernyataan kontroversial Presiden terpilih AS, Donald Trump, yang menginginkan pulau di kutub utara itu menjadi milik AS. Greenland adalah wilayah otonom di bawah monarki Denmark.

“Selama bertahun-tahun, kami tidak cukup berinvestasi di Arktik. Sekarang kami merencanakan kehadiran yang lebih kuat,” ujar Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen kepada surat kabar Jyllands Posten.

Baca Juga

Tanpa menyebutkan jumlah pasti, Poulsen menekankan bahwa anggaran tambahan dalam skala dua digit miliar krona. Anggaran itu akan dialokasikan untuk membeli setidaknya dua kapal patroli samudra kelas Tetis, dua drone jarak jauh, serta merekrut personel militer untuk Komando Arktik Gabungan, yang bertanggung jawab atas keamanan Kepulauan Faroe dan Greenland.

Trump pada Ahad (22/12/2024) menyatakan di platform Truth Social, bahwa “demi Keamanan Nasional dan Kebebasan di seluruh dunia, Amerika Serikat merasa bahwa kepemilikan dan kontrol atas Greenland adalah suatu keharusan mutlak.”

Sehari setelah pernyataan Trump, Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, menegaskan, “Greenland adalah milik rakyat Greenland.” “Kami tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual. Kami tidak boleh kehilangan perjuangan panjang kami untuk kebebasan,” tambahnya.

Greenland, yang merupakan wilayah otonom di bawah monarki Denmark, memiliki parlemen dan pemerintahan sendiri. Tetapi mereka tetap mengirimkan dua anggota ke Folketing, atau parlemen Denmark.

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement